JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Akar dari terorisme diuraikan oleh akademisi dari Universitas Indonesia.
Muhamad Syauqillah menyebutkan akar dari terorisme adalah ideologi.
Undang-Undang Terorisme yang ada saat ini baru bisa menjangkau apabila ideologi tersebut dimanifestasikan dalam bentuk perencanaan, persiapan, dan pelatihan sehingga ini menjadi celah hukum.
Celah hukum ini membuat aparat penegak hukum sampai hari ini tidak memiliki kerangka yang cukup jelas dan legitimatif untuk menyatakan ideologi yang berlainan dengan Pancasila itu dilarang.
“Menjadi celah hukum di mana sampai hari ini aparat penegak hukum tidak memiliki kerangka yang cukup jelas untuk menyatakan bahwasanya ideologi yang berlainan dengan Pancasila di negara kita itu dilarang,” ucap Ketua Program Studi Kajian Terorisme dari Universitas Indonesia ini seperti dikutip dari VOA pada Selasa (14/6/2022).
Dia melanjutkan,”Akhirnya tidak menggunakan undang-undang yang sifatnya spesifik, yang dipakai UU ITE penyebaran berita bohong. Belum spesifik terorisme.”
Hal ini seperti yang terjadi pada pimpinan Khilafatul Muslimin Abdul Qadir Baraja yang telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat dengan Undang-Undang tentang Organisasi Kemasyarakatan dan Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
Muhamad Syauqillah mengingatkan aturan hukum terkait ideologi ini harus jelas, tegas, dan sejalan dengan aturan-aturan tentang hak asasi manusia yang sudah diratifikasi Indonesia. ***