Omicron BA.4 dan BA.5 Masuk Indonesia, Epidemiologi: Kemungkinan Gelombang Ketiga Terjadi, jangan Euforia

Senin 13 Jun 2022, 17:37 WIB
Epidemiolog dari Centre for Environmental and Population Health Griffith University, Australia, Dicky Budiman. (rizal/tangkapan layar)

Epidemiolog dari Centre for Environmental and Population Health Griffith University, Australia, Dicky Budiman. (rizal/tangkapan layar)

Sementara itu, diberitakan sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengimbau kepada masyarakat untuk tetap selalu waspada sekalipun sudah diperkanankam tidak menggunakn masker.

Pasalnya, DKI Jakarta masih menjadi penyumbang kasus aktif terbanyak, yakni 2.063 kasus, jauh lebih tinggi dari Jawa Barat di urutan kedua sebanyak 797 kasus.

"Kita ini sudah seusai libur lebaran dan ada peningkatan, untuk itu kami minta (waspada) sekalipun suda diperkenankan tidak menggunakan Masker di ruang terbuka," ujar Wakil Gubenur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria di Balaikota DKI Jakarta, Senin (13/5/2022).

Sebagai infomasi, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendeteksi tiga subvarian baru Omicron yang lebih menular dari subvarian asli dan lainnya. Yakni, BA.2.12.1, BA.4, dan BA.5.

Data WHO menunjukkan, kasus BA.2.12.1 yang sudah terdeteksi di 53 negara saat ini mendominasi 27,83 persen dari total kasus varian Omicron secara global. 

Sementara kasus BA.5 telah terdeteksi di 47 negara dan BA.4 yang terdeteksi di 42 negara masing-masing menyumbang 4 persen dan 2,38 persen dari total kasus varian Omicron secara global. (CR01)

Berita Terkait
News Update