BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) turut buka suara terkait kasus rekayasa tersangka Wahyu yang hilang akibat tertabrak Fortuner dan tenggelam di Kalimalang Bekasi.
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Bekasi Said, mengungkapkan, untuk mengevakuasi, pihaknya telah mencari Wahyu hingga radius 7 Kilometer dari titik TKP.
"Kemarin sampai 6-7 kilo kami melakukan penyisiran ke arah Kota Bekasi," ujar Kabid pencegahan BPBD kabupaten Bekasi, Said, Selasa (7/6/2022).
Tak hanya itu, BPBD Kabupaten Bekasi beserta tim gabungan, telah mengupayakan untuk menerjunkan 10 unit perahu karet untuk mencari keberadaan Wahyu yang hilang di aliran Kalimalang.
"itu ada 7-10 perahu yang kita kerahkan," sambungnya, yang menyesalkan adanya rekayasa dalam kasus ini.
Kini tiga tersangka telah diamankan Polres Metro Bekasi, sementara tersangka Wahyu Suhada (35) yang menginisiasi rekayasa kecelakaan tersebut masih dinyatakan DPO.
Dalam penyelidikan terungkap, Wahyu melakukan hal ini untuk dapat dana klaim asuransi jiwa/kematian.
Bila dirupiahkan jumlah klaim yang akan diterima berkisar Rp 3 miliar. Para tiga tersangka lainnya bertugas untuk membantu dan dijanjikan imbalan uang untuk menjalankan aksinya.
BPBD Kabupaten Bekasi mengaku kecewa dengan tindakan wahyu dan kawan-kawannya.
Menurut Said hal ini menciderai hati nurani para relawan dan tim petugas pencarian orang.
"Ya menurut kami ini sangat disayangkan dan mengecewakan bagi kami, terlebih seluruh publik yang mengetahui tentang ini. Sangat disayangkan saja. Yang melakukan ini saya anggap tidak memiliki hati nurani, dan itu ngerjain kepolisian, basarnas ngerjain bpbd, komunitas-komunitas relawan yang Berhari-hari disini melakukan pencarian," pungkasnya. (Ihsan Fahmi).