ADVERTISEMENT

Pakar Sebut Islam Berhubungan Negatif dengan Demokrasi, Tapi di Indonesia Beda, Kok Bisa?

Senin, 30 Mei 2022 13:42 WIB

Share
Aksi bela islam massa 212 (Foto: ist.)
Aksi bela islam massa 212 (Foto: ist.)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Saiful berharap bahwa ke depan preferensi pada demokrasi akan semakin kuat pada dua kelompok sosial itu.

Apapun agamanya, kata dia, mestinya demokrasi sama-sama kuat diterima sebagai sistem politik terbaik untuk sebuah negara.

Saiful menutup diskusi dengan penjelasan bahwa topik Bedah Politik kali ini terkait dengan peringatan 24 tahun demokrasi Indonesia.

“Diskusi kita tentang demokrasi ini untuk memperingati hampir seperempat abad demokrasi Indonesia yang dimulai pada bulan Mei 1998,” tutupnya.  (rizal)

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT