ADVERTISEMENT
Sabtu, 28 Mei 2022 18:04 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Cuma karena memang ada di wilayah kita warga dan pengurus RT bicara ke kita juga, mereka juga kan agak gak enak kalau mereka yang nyeruduk," katanya.
Menurutnya, suara bising tersebut telah terjadi selama 5 tahun. Namun, sempat terhenti pada saat pandemi Covid-19 selama dua tahun.
"Saya udah coba dari dia berdiri cafe itu sekitar kurang lebih 5 tahun kepotong pandemi dua tahun, itu kita udah aman alhamdulillah, artinya kegiatan mereka juga gak maksimal pas pandemi okelah. Setelah itu kok ada lagi," kata Olan.
Olan mengatakan saat awal cafe tersebut berdiri, pihak manajemen menyebutnya restoran. Sehingga masyarakat pun memberikan izin. Namun, setelah beberapa bulan restoran tersebut berubah menjadi sebuah cafe.
"Memang awal mereka ada restoran di atas itu awalnya restoran izin ke saya, saya bilang untuk apa? Restoran, oke saya bantu, tapi kok setelah beberapa bulan ganti menejemen seperti apa ya suara hotel itu kan ada komunitas satpelnya kan kelompok-kelompok yang pegang ini itu, partner kali, mungkin disitu ada perubahan kok jadi cafe," katanya.
Lebih lanjut, Olan mengatakan, ia akan terus berusaha menemui manajemen hotel. Namun, hingga akhirnya warga Kampung Bali sepakat menggelar aksinya pada Kamis (26/5/2022) lalu, mengeluhkan ketidak nyamanannya selama ini. (CR-02)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT