Gejala Monkeypox alias cacar monyet pada manusia. (Foo/Intenet/TST)

Nasional

Makin Meresahkan, Ini Cara Penularan Cacar Monyet Menurut Kemenkes

Rabu 25 Mei 2022, 15:16 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril mengatakan penularan cacar monyet atau monkeypox melalui kontak erat dengan hewan atau manusia yang terinfeksi atau benda yang terkontaminasi virus.

“Penularan cacar monyet bisa melalui darah, air liur, cairan tubuh, lesi kulit dan dugaan droplet (percikan) pernapasan," kata Syahril dalam konferensi pers secara virtual pada Selasa (24/5/2022).

Syahril mengatakan virus cacar monyet bersifat zoonosis atau menular dari hewan ke manusia. Namun, saat ini penularan virus cacar monyet sudah terjadi dari manusia ke manusia lainnya.

Syahril juga menjelaskan, cacat monyet bukanlah penyakit baru. Sebelumnya, wabah ini sempat ditemukan tahun 1958, lalu dilaporkan secara internasional, akibat menyerang anak-anak di Kongo, Afrika.

Untuk masa inkubasi cacar monyet, kata Syahril, 6 sampai 16 hari. Namun, ada juga yang mencapai 5 sampai 21 hari.

Syahril mengatakan cacar monyet memiliki dua fase gejala.

Fase awal gejala yaitu terjadi 1 hingga 3 hari demam tinggi, sakit kepala hebat, limfadenopati atau pembengkakan kelenjar getah bening, nyeri punggung, nyeri otot, dan lemas.

Kemudian, fase erupsi atau fase paling infeksius yang di mana bakal timbul ruam atau lesi pada kulit. Biasanya dimulai dari wajah kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya.

Namun, Syahril mengatakan hingga saat ini di Indonesia belum menemukan kasus cacar monyet.

“Hingga saat ini belum ada kasus (cacar monyet) yang dilaporkan dari Indonesia,” katanya.

Syahril mengatakan, cacar monyet menjadi endemi di 12 negara di antaranya yakni Kongo, Pantai Gading, Benin, Sudan Selatan, Ghana, Kamerun, Republik Afrika Tengah, Gabon, Liberia, Nigeria, Republik Kongo dan Sierra Leone.

Menanggapi hal tersebut, Syahril meminta pemerintah mewaspadai penularan penyakit cacar ini dengan menyiapkan Surat Edaran (SE) untuk meningkatkan kewaspadaan baik di wilayah dan dinkes, rumah sakit kantor kesehatan pelabuhan (KKP) dan lainnya serta menyiapkan kapasitas laboratorium pemeriksaan dan rujukan.

Kemudian, Syahril juga mengimbau masyarakat untuk mencegah wabah virus cacar monyet dengan memperhatikan protokol kesehatan, yaitu menghindari kerumunan, mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, dan melakukan perilaku hidup bersih dan sehat.

Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mengatakan wabah cacar monyet merupakan virus tidak biasa, bakal terjadi di negara-negara di mana virus tidak bersirkulasi secara teratur. Para ilmuwan berusaha memahami asal usul kasus dan apakah ada perubahan tentang virus itu.

WHO meminta klinik dermatologi dan perawatan kesehatan primer, serta klinik kesehatan seksual, untuk waspada terhadap kasus-kasus potensial itu.

Banyak yang terkena virus cacar monyet, tetapi tidak semua. Saat ini orang yang telah didiagnosis dalam wabah cacar monyet adalah pria yang berhubungan seks dengan pria.

Tags:
KemenkesMohammad SyahrilJubir Kemenkes Mohammad SyahrilCacar MonyetCacar Monyet Indonesiacara penularan cacar monyetCacar Monyet Menurut KemenkesAntisipasi Cacar MonyetCacar Monyet KemenkesKemenkes Cacar MonyetCacar Monyet di Indonesia

Reporter

Administrator

Editor