JAKARTA, POSKOTA. CO.ID - Wakil Gubenur (Wagub) DKI Jakarta meminta kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta untuk lebih waspada dan lebih memperhatikan apa sebenarnya yang terjadi terkait adanya hepatitis akut yang masih misterius.
"Ya jadi itu sudah kami minta kepada dinkes untuk lebih berhati-hati dan lebih memperhatikan apa sebenarnya yang terjadi kan masih dalam proses ya kita tunggu hasilnya apakah betul dugaan hepatitis akut," ujar Riza di Balaikota Jakarta, Selasa (10/5).
Pasalnya, Riza mengklaim, sejauh ini Jakarta termasuk kota yang baik dalam layanan kesehatan.
"Ya sejauh ini Jakarta termasuk kota yang baik ya dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat, bantuan kepada masyarakat juga baik, fasilitas, sarana prasarana SDM (Sumber Daya Manusia), dokter dan lain-lain," beber Riza.
"Provinsi yang baik lah kita sebagai Ibu Kota sejauh ini memang memberi perhatian ya," tambahnya menegaskan.
Maka dari itu, kata Politikus Gerindra ini, penyakit hepatitis akut yang dapat merenggut nyawa ini seharusnya tidak terjadi di Ibu Kota.
"Tentu kita berharap tidak ada masalah-masalah yang mendasar, yang terjadi yang menjadi penyebab kematian, seorang maupun bayi, yang disebabkan oleh hal-hal yang sesungguhnya tidak perlu terjadi, itu harapan kita bersama," tandasnya.
Riza juga meminta kepada Dinas Kesehatan DKI untuk mengecek kembali apa yang terjadi dan apa penyebab kematian dari hepatitis akut tersebut.
"Jadi sekali lagi kita berharap ini tdk terjadi lagi, dinkes sedang mengecek kemvali apa yang menjadi penyebabnya," pungkas Riza.
Sementara itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta masih melakukan investigasi terkait kasus penyakit hepatitis akut yang telah memakan korban baru-baru ini.
"Jadi apapun penyakit menular yang berpotensi itu harus kita tangkap sebagai informasi awal untuk dilakukan investigasi dan langkah-langkah pengamanan. Itu pertama dari langkah-langkah penguatan" ujar Kepala Dinas Kesehatan, Widyastuti, Senin (9/5).
Tak hanya itu, pihaknya juga tengah menguatkan sistem survilans yang sudah berjalan sejak 2022. Sebab, kata Widy, semua ada mekanisme yang dibangun dari mulai Fasilitas Kesehatan (Fakes) di Rumah Sakit (RS), Puskesmas, Klinik untuk melakukan perawatan atau pasien penyakit menular ini.
Untuk meningkatkan kewaspadaan, Dinkes DKI merinci telah ada 17 penyakit menular yang harus dilaporkan segera.
"Penyakit menular sesuai daftar di permenkes, ada 17 penyakityang harus dilaporkan segera. Salah satunya adalah Hepatitis. Jadi ini sistem kewaspadaan dini yang kita bangun," jelas Widy.
Perlu diketahui, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mencatat 15 kasus hepatitis akut misterius di temukan di Indonesia. Kasus tersebut ditemukan sejak 27 April 2022.
"Tanggal 27 April, Indonesia menemukan tiga kasus di Jakarta dan kita keluarkan edaran agar semua rumah sakit dan dinsos melakukan surveillance. Sampai sekarang di Indonesia ada 15 kasus," kata Budi dalam keterangan resmi, Senin (9/5). (CR01)