ADVERTISEMENT

Gegara Ban Buatan China, Rombongan Kendaraan Rusia Lebih Terbuka dan Mudah Jadi Sasaran Serangan Drone Ukraina

Kamis, 5 Mei 2022 13:35 WIB

Share
Kendaraan perang Rusia gunakan ban buatan china.(Pantsir-S1 SAM)
Kendaraan perang Rusia gunakan ban buatan china.(Pantsir-S1 SAM)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kualitas ban yang buruk diduga jadi penyebab pasukan Rusia memilih menggunakan jalan raya untuk mobilisasi penyerangan, daripada medan off road yang lebih  keras.

Namun akibatnya, rombongan kendaraan militer Rusia menjadi terbuka, mudah terlihat dan menjadi sasaran penyergapan, drone dan roket pasukan Ukraina

Para pejabat Barat percaya bahwa poin ban itu bisa menghentikan pasukan Rusia, sehingga pasukan Rusia tampak menjadi lemah.

Mungkin perwira Rusia yang korup telah menghemat uang untuk membeli ban truk dan kendaraan lapis baja mereka dengan memilih alternatif Cina yang murah.

"Jenderal Rusia terkenal korup.  Rusia memiliki anggaran pertahanan sekitar.Rp1 Triliun per tahun, tetapi sebagian besar anggaran itu disedot di berbagai tingkatan,' kata seorang sumber intelijen kepada New Zealand Times, dilansir jatim.poskota.co.id

"Dampaknya adalah bahwa Rusia terpaksa membeli ban murah agar sesuai dengan kendaraan lapis baja yang mahal, dan itu tidak berfungsi.'

Ban versi China adalah Yellow Sea YS20, dengan kualitas yang jauh lebih buruk, menurut 'pakar ban' dan akademisi Universitas Chicargo, Karl Muth.

Satu set 50 ban Michelin XZL dijual di Alibaba dengan harga sekitar $36.000 (Rp 518 juta, kurs Rp14,4), sedangkan 50 set ban setara China dijual dengan harga sekitar $208 (Rp3 juta).

Perawatan kendaraan yang buruk juga dapat menjelaskan sebagian dari kemacetan ban tersebut, seperti meninggalkan ban di bawah sinar matahari langsung selama berbulan-bulan sering menyebabkan ban robek, menambah jumlah kendaraan terbengkalai yang ditemui Ukraina di berbagai bagian negara selama perang.
'Ada implikasi tingkat operasional yang besar dalam hal ini,' komentar Trent Telenko, pensiunan Pegawai Negeri Sipil Departemen Pertahanan AS yang melakukan perawatan kendaraan untuk tentara AS.

'Jika Angkatan Darat Rusia terlalu korup untuk menggunakan Pantsir-S1.  Mereka akan korup juga untuk  truk & AFV beroda sekarang di Ukraina.' imbuhnya .**

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT