Ilustrasi Mudik lebih. (foto: poskota/ahmad tri hawaari)

Opini

Waspadai Kejahatan Saat Momen Mudik

Selasa 26 Apr 2022, 06:00 WIB

Oleh: Yahya Abdul Hakim, Wartawan Poskota

SEPEKAN menjelang Hari Raya Idul Fitri 1443 H atau Lebaran 2022 , pergerakan massa pemudik di Jakarta dan sekitarnya mulai terlihat. Mobilitas pemudik terpantau di beberapa lokasi seperti terminal bus, stasiun kereta dan jalur yang dilintasi sepeti jalan tol , termasuk jalan arteri. Mudik tahun ini memang istimewa dan diprediksi akan 'meledak' mengingat sejak 2019 pemerintah melarang warganya pulang kampung dengan alasan penyebaran virus Covid 19 masih tinggi saat itu.

Dari data Survei Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan memperkirakan jumlah pemudik tahun ini sebanyak 85,5 juta orang atau meningkat sekitar 40 persen dari jumlah pemudik pada 2019 lalu. Rinciannya, sebanyak 22.9 juta pemudik menggunakan mobil pribadi dan 16,9 juta orang memakai sepeda motor. Selebihnya menumpang angkutan umum darat dan pesawat.

Merujuk angka di atas bisa dibayangkan bagaimana mengatur mobilitas pergerakan pemudik yang akan menuju ke tempat tujuannya masing masing dalam kondisi aman , lancar dan nyaman. Kemacetan menjadi salah satu momok persoalan yang paling menjadi perhatian bagi sejumlah instansi, terutama kepolisian. Mengatur mobilitas massa yang jumlahnya puluhan juta bukan perkara mudah. Karena selain memastikan arus lalu lintas lancar, menjaga keamanaan tetap kondusif selama musim mudik juga menjadi tugas wajib polisi.

Saat ini kepolisian terlihat tengah konsentrasi mengatasi dan menghindari kemacetan saat arus mudik dan arus balik. Di antaranya dengan menetapkan kebijakan ganjil genap (gage), contra flow di jalan tol dan kebijakan lain yang terkait dengan kelancaran arus mudik dan balik. Apresiasi buat Polri atas atensi menjaga momen mudik bisa berjalan lancar .

Kita berharap konsentrasi polisi dalam urusan mudik tidak ‘dimanfaatkan’ oleh pelaku kejahatan untuk melancarkan aksinya. Biasanya mendekati lebaran ada tren kejahatan yang ‘rutin’ terjadi setiap tahunnya seperti perampokan nasabah bank, hipnotis , uang palsu dan pencurian di rumah kosong yang ditinggal warga mudik. Jenis kejahatan itu juga layak menjadi fokus untuk diatensi polisi.

Dari analisa penulis , di awal Ramadan 2022 di Jakarta dan sekitarnya jajaran Polda Metro Jaya berkonsentasi mengantisipasi tawuran, balap liar, gangster dan petasan. Hasilnya terbukti ampuh, jenis gangguan kamtibmas (keamaanan, ketertiban masyarakat) itu bisa dikendalikan dan mereda hingga pekan ketiga bulan puasa. Namun di kurun waktu itu , ada kejahatan lain yang merajalela , di antaranya pembegalan , pecurian dan perampokan minimarket seperti yang terjadi di Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang pada Selasa (19/4) malam lalu.

Dalam aksinya, pelaku berjumlah tiga orang bersenjata api mengancam pegawai minimarket dan menggasak uang sebesar Rp70 juta. Peristiwa itu mudah mudahan menjadi bahan evaluasi kepolisian dengan tidak memberikan celah sedikitpun bagi pelaku kejahatan untuk beraksi di tengah fokus urusan lalu lintas mudik.

Menjadi tugas polisi menjaga keamanan wilayah dari gangguan pelaku kejahatan. Namun juga harus didukung dengan sikap peduli masyarakat terhadap keamanan di lingkungannya sendiri. Ikuti imbauan dan petunjuk dari petugas dengan selalu waspda serta memproteksi diri saat akan meninggalkan rumah atau bepergian. Selamat mudik semoga selamat sampai di tujuan.(*)

Tags:
SorotkejahatanmudiklebaranIdulditri

Administrator

Reporter

Administrator

Editor