JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Untuk mengantisipasi penumpukkan kendaraan di Gerbang Tol (GT), polisi bakal menerapkan penggratisan biaya penggunaan Jalan Tol saat masa arus balik Lebaran tahun 2022 ini.
Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Sambodo Purnomo Yogo mengatakan, opsi pembebasan biaya penggunaan Jalan Tol bisa saja diberlakukan andai nanti terjadi kemacetan yang mengular lebih dari 1 Kilometer.
"Kalau memang antrean juga tetap sampai di lebih dari 1 Kilometer, maka tol akan digratiskan. Nah yang jadi masalah tidak hanya GT Halim tapi juga dari Halim sampai Cawang," kata Sambodo, Selasa 26 April 2022.
Sambodo mengungkapkan, pihaknya telah menyiapkan sejumlah skenario rekayasa lalu lintas guna mengantisipasi terjadinya kemacetan arus lalu lintas saat masa arus balik Lebaran tahun 2022 nanti. Adapun skenario tersebut bakal diterapkan dari sepanjang GT Kalikangkung hingga GT Halim di Jakarta.
"(Antisipasi arus balik) saya bicara skenario one way dari Kalikangkung sampai dengan di KM 3.500 Halim yang akan dilaksanakan pada 7 dan 8 Mei 2022. Itu yang kita khawatirkan adalah bahwa GT Halim dengan hanya 13 gardu tidak akan mampu menampung jumlah kendaraan yang bagaikan air bah yang akan masuk ke Jakarta," ujar Sambodo.
Dia menuturkan, saat ini ada 4 skenario yang telah disiapkan untuk menangani kemacetan arus lalu lintas yang bakal terjadi pada saat berlangsungnya arus balik lebaran nanti.
"Pertama, kita akan upayakan supaya kendaraan yang di lajur kanan, yang harusnya dipakai dari Jakarta ke Cikampek itu dia bisa ke luar. Kalau lajur kiri kan memang sudah pasti bisa ke luar ke Bekasi Barat. Kalau yang kanan tidak, dia harus ke kiri dulu untuk bisa ke luar, dia bisa ke luar ngambil di jalur yang tadinya buat masuk sekarang dipakai buat ke luar karena kan ditutup di ujung," tutur dia.
"Kan satu arah semua, jadi yang mau ke arah Cikampek kan pasti ditutup. Jalan itu bisa dipakai untuk ke luar, jadi mengurangi beban orang ke luar di Halim," sambungnya.
Apabila skenario itu tidak berjalan efektif sesuai yang diharapkan, lanjut dia, maka pihaknya akan melakukan penutupan di ruas Tol Cikunir.
Alhasil kata Sambodo, kendaraan lain dari arah Tol MBZ tidak diperizinkan untuk keluar di Tol Kota melainkan harus keluar di Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR).
"Kedua, di Cikunir akan kita tutup. Orang tidak boleh ke luar di Tol Kota yang dari MBZ langsung di arahkan ke JORR. Semua harus ke luar di JOTR. Pokoknya tidak turun ke bawah, tapi ke samping," terangnya.
Dia menambahkan, dalam hal ini Kepolisian juga akan berkoordinasi rutin dengan Jasa Marga untuk dapat mengantisipasi dan mengurai kemacetan yang terjadi saat arus balik.
"Yang ketiga, kita akan koordinasi dengan pihak Jasa Marga supaya mereka mengeluarkan mobile card reader, jadi orangnya bisa jalan," papar Sambodo.
Dalam hal ini, skenario keempat yang dimaksud Sambodo, ialah terkait dengan pembebasan biaya penggunaan Jalan Tol yang bakal diterapkan apabila terjadi kemacetan lebih dari 1 Kilometer panjangnya.
Lebih lanjut, ucap Sambodo, nantinya Kepolisian juga akan merekayasa sejumlah lajur Tol di sejumlah titik yang diprediksi bakal terjadi kemacetan.
"Ada penyempitan lajur dari 4 jadi 2, ditambah arus yang dari Cibubur di Cawang. Nanti berarti contraflow tetap kita laksanakan kayak contraflow sehari-hari. Yang dari Bekasi itu kan contraflow sampai Semanggi sini. Mau tidak mau arus dari Cibubur kita kecilin, yang tadinya 2 jadi cuma 1. Nah, pas bergabung dengan dari Tol Cikampek di Tol Kota, yang dari Cibubur di kecilin, yang ini digedein," imbuh dia.
"Terkait berapa pintu ke luar yang akan dioperasikan saat arus balik nanti, ini bicara masuk Jakarta ya. Orang bisa ke luar Cibatu, bisa ke luar Tambun, bisa ke luar Bekasi Timur, Bekasi Barat, Jatiwaringin, baru habis itu ke luar Halim. Dipecah-pecah supaya tidak semua kena di Halim," ucap Sambodo. (adam).