Ilustrasi mudik. (Foto/Freepik)

LIFESTYLE

Sudahkah Anda Tahu? Inilah Asal Usul Kata "Mudik" Hingga Sejarahnya

Senin 25 Apr 2022, 14:53 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Lebaran menjadi momen sebagian besar masyarakat Indonesia untuk pulang ke kampung halaman atau yang sering disebut dengan mudik.

Setiap tahunnya menjelang lebaran, kata mudik menjadi hal yang sering disebut dan didengar, tapi tahukah Anda dari mana asal usul kata mudik hingga sejarahnya?

Asal usul kata mudik

Dahulu antara kata mudik dan lebaran tidak memiliki kaitan satu sama lain, dalam bahasa Jawa ngoko kata mudik berarti ‘mulih dilik’ yang berarti ‘pulang sebentar saja’. Namun, kini pengertian mudik dikaitkan dengan kata ‘udik’ yang artinya ‘kampung’.

Terekam CCTV, Pengendara Motor Tergeletak usai Dihantam Truk Box

Sejarah tradisi mudik

Sebenarnya tradisi mudik adalah tradisi primordial, masyarakat petani jawa yang sudah berjalan sejak sebelum zaman kerajaan Majapahit, dahulu para perantau pulang ke kampung halaman untuk membersihkan makam para leluhurnya.

Hal ini dilakukan untuk meminta keselamatan dalam mencari rezeki, namun istilah mudik lebaran baru berkembang sejak tahun 1970-an, saat itu Jakarta sebagian kota Indonesia tampil menjadi satu-satunya kota di Indonesia yang mengalami perkembangan pesat.

Saat itu pula, sistem pemerintahan Indonesia tersentral di Jakarta dan ibu kota Negara melesat dengan berbagai kemajuan dibandingkan kota-kota lain di tanah air.

Lebih dari 80% para urbanis datang ke Jakarta untuk mencari pekerjaan, mereka yang sudah mendapatkan pekerjaan biasanya hanya mendapatkan libur panjang pada saat lebaran saja.

Momentum inilah yang dimanfaatkan untuk kembali ke kampung halaman. Hal ini terus berlanjut dan semakin berakar ketika banyak urbanis yang mencoba peruntungannya di kota.

Tidak hanya di Jakarta, tradisi perpindahan penduduk dari desa ke kota juga tradisi ibu kota provinsi lainnya di Indonesia, terlebih dengan diterapkan otonomi daerah pada tahun 2000-an maka masyarakat semakin banyak mencari peruntungan di kota sama seperti halnya di Jakarta.

Mereka yang bekerja di kota hanya bisa pulang ke kampung halaman pada saat liburan panjang yakni saat libur lebaran, sehingga momentum ini meluas dan terlihat begitu berkembang menjadi sebuah fenomena.

Media juga memiliki andil besar dalam memprediksi kegiatan pulang kampung ini menjadi sebuah tradisi wajib saat lebaran. Dengan adanya program perusahaan dan pemerintahan yang memudahkan kegiatan pulang kampung tradisi ini pun semakin berakar.

Namun masyarakat memang tidak bisa meninggalkan tradisi mudik ini, ada hal-hal yang membuat masyarakat merasa wajib melaksanakan pulang kampung. Pertama, menjadi jalan untuk mencari keberkahan karena bisa bersilaturahmi dengan keluarga, kerabat dan tetangga.

Kedua, mudik dapat bertujuan untuk menunjukkan hasil dari keberhasilannya. Ketiga, mudik sebagai momen berbagi kepada sanak saudara yang telah lama tidak bertemu atau dijumpai.

Keempat, mudik dapat menjadi terapi psikologi dengan memanfaatkan liburan lebaran untuk berwisata setelah satu tahun sibuk dalam rutinitas pekerjaan, sehingga pada saat kembali bekerja dapat memiliki semangat baru. (Jihan Hanifah)

Tags:
Mudik merupakan tradisi bersilaturahmi dengan pulang ke kampung halamanMudik dapat menjadi terapi psikologi setelah sibuk dalaml rutinitas pekerjaanMudik dapat bertujuan untuk menunjukkan hasil dari keberhasilannyaMereka yang bekerja di kota hanya bisa pulang ke kampung halaman pada saat liburan panjang yakni saat libur lebaran

Administrator

Reporter

Administrator

Editor