ADVERTISEMENT
Peneliti: Prancis Diskriminatif dan Rasis Pada Muslim, Meski Memiliki Populasi Umat Islam Terbanyak di Eropa Barat
Senin, 4 April 2022 13:55 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
PRANCIS, POSKOTA.CO.ID – Jelang pemilu presiden Prancis yang akan diadakan pada April 2022, isu Islamofobia mulai bangkit. Peneliti juga menyebutkan bahwa Prancis diskriminatif dan rasis pada Muslim.
Hal ini ironis, sebab Prancis memiliki sekitar 5,7 juta umat Islam di negaranya, populasi Muslim terbesar di Eropa Barat. Namun, isu Islamofobia tetap subur di negara itu.
Dilansir dari Al Jazeera pada Senin (4/4/2022), menurut peneliti akademis, diskriminasi, kekerasan rasial, dan politik reaksioner terhadap masyarakat Muslim di Prancis telah mendorong banyak dari mereka bermigrasi.
Hal ini terjadi terutama pada mereka yang berpendidikan tinggi. Mereka pergi dari Prancis untuk mencari kesempatan kerja yang lebih baik dan kebebasan yang lebih.
Olivier Esteves, seorang profesor Studi Inggris di University of Lille dan seorang peneliti yang telah melakukan wawancara dengan 148 Muslim Prancis yang tinggal di luar negeri.
“Tentu saja, Islamofobia mempengaruhi mayoritas demokrasi barat, tetapi ini adalah pertanyaan tentang ruang lingkup, seberapa kuat permusuhan terhadap Muslim. Di Prancis, itu jauh melampaui negara lain,” kata Esteves terkait Islamofobia.
Penelitian itu mengungkap bahwa tujuan utama para emigran ini adalah Inggris, Uni Emirat Arab, Kanada, Maroko, dan Aljazair.
Dalam survei yang lebih luas yang melibatkan 1.074 responden, setidaknya 69 persen dari mereka yang diwawancarai mengatakan diskriminasi dan rasisme adalah faktor mereka meninggalkan Prancis.
Selain itu, 63 persen mengatakan mereka pergi untuk menjalani agama mereka dengan lebih damai, dan 40,5 persen menyebutkan alasan pekerjaan.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT