Prancis Dicap Negara Tak Bersahabat, Macron Ingin Bicara dengan Putin

Selasa 29 Mar 2022, 11:35 WIB
Presiden Prancis Emmanuel Macron (Foto: Twitter/visegrad24)

Presiden Prancis Emmanuel Macron (Foto: Twitter/visegrad24)

PRANCIS, POSKOTA.CO.ID – Presiden Prancis Emmanuel Macron berencana untuk mengadakan pembicaraan telepon lagi dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Hal ini disampaikan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Prancis Anne Claire Legendre kepada BFM TV, dilansir dari TASS. Adapun saat ini Prancis termasuk dalam daftar negara tak bersahabat dengan Rusia, termasuk seluruh anggota Uni Eropa.

"Presiden Macron berencana untuk sekali lagi berbicara dengan Vladimir Putin pada hari Selasa," kata Lagendre pada Selasa (29/3/2022).

 

Legendre lalu menunjukkan bahwa pemimpin Prancis telah mengadakan serangkaian percakapan panjang dengan presiden Rusia.

 "Prancis bermaksud untuk menjaga saluran dialog tetap terbuka," katanya.

Lagendre juga mengatakan bahwa Macron diharapkan untuk membahas dengan Putin mengenai perincian operasi kemanusiaan.  Operasi yang dimaksud direncanakan bertujuan untuk mengevakuasi warga sipil dari Mariupol dengan bantuan Yunani dan Turki.

Legendre juga mencatat bahwa semua negara Uni Eropa ada dalam daftar negara-negara yang tidak bersahabat.

Pernyataan ini keluar ketika dia diminta untuk mengomentari pernyataan diplomat Rusia Sergey Lavrov tentang rencana untuk mengambil tindakan visa pembalasan terhadap negara-negara yang tidak bersahabat.

“Kami tidak tahu pada titik ini pendekatan apa yang sebenarnya akan diambil Rusia,” kata Lagendre.

 “Ini mungkin menjadi salah satu tindakan pembalasan yang diumumkan Rusia sebelumnya,” tambahnya.

 

Sebelum perang, Macron mengunjungi Moskow pada 7 Februari untuk melakukan pembicaraan dengan mitranya dari Rusia dan melakukan perjalanan ke ibukota Ukraina, Kiev, pada hari berikutnya.

Putin dan Macron telah mengadakan panggilan telepon secara teratur sejak pertemuan mereka di Moskow. Percakapan telepon mereka sebelumnya terjadi pada 22 Maret.

Menanggapi sanksi-sanksi dari Eropa, Rusia telah memberlakukan aturan pembayaran gas dari negaranya dengan Rubel, khusus untuk negara-negara tidak bersahabat. Prancis, termasuk dalam salah satu negara tak bersabahat itu.

Sementara, Macron sempat mengatakan bahwa Prancis, Yunani, dan Turki siap untuk mengevakuasi warga yang ingin meninggalkan kota Mariupol yang dikepung Rusia.

 

Tidak menanggapi masalah Prancis dicap negara tak bersahabat oleh Rusia, tujuan Macron ingin bicara dengan Putin terkait dengan operasi kemanusiaan. (Firas)

Berita Terkait

News Update