Vladimir Putin: Jika Tidak Membayar Gas dengan Rubel, Rusia Akan Menganggapnya Pelanggaran Kontrak

Jumat 01 Apr 2022, 08:22 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin (Foto: twitter/KremlinRussia_E)

Presiden Rusia Vladimir Putin (Foto: twitter/KremlinRussia_E)

RUSIA, POSKOTA.CO.ID – Presiden Rusia Vladimir Putin kembali mengeluarkan pernyataan terkait aturan pembayaran gas dengan rubel pada Jumat (1/4/2022).

Vladimir Putin mengatakan jika ada yang menolak membayar gas dengan rubel, maka Rusia akan menganggapnya sebagai pelanggaran kontrak. Hal ini disampaikan oleh Putin pada pertemuannya yang membahas situasi di sektor penerbangan, dilansir dari TASS.

Aturan pembayaran gas Rusia menggunakan rubel  ini dicanangkan guna membalas sanksi-sanksi yang diberikan oleh negara-negara Barat.

 

Putin menyebutkan bahwa negara-negara ‘tidak bersahabat’ wajib mematuhi aturan tersebut jika masih ingin memakai energi Rusia.

"Jika pembayaran [rubel] seperti itu tidak dilakukan, kami akan menganggap ini sebagai kegagalan pembeli untuk melakukan komitmen dengan semua implikasi berikutnya," kata Putin.

Sebelumnya, raksasa energi milik negara Rusia Gazprom, mengatakan pihaknya terus memasok gas alam ke Eropa melalui Ukraina sejalan dengan permintaan dari konsumen Eropa.

Dilansir dari Al-Jazeera, perusahaan mengatakan permintaan mencapai 109,5 juta meter kubik (mcm) untuk Senin (28/3), setelah sebelumnya 109,6 mcm pada hari Minggu (27/3).

 

Rusia juga dengan tegas mengatakan bahwa energi yang dihasilkan oleh negaranya tidak gratis. Suka tidak suka, konsumen energi Rusia harus mau membayar dengan Rubel.

Hal tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov yang mengatakan bahwa Rusia bukanlah badan amal.

“Kami pasti tidak akan memasok gas secara gratis, itu sudah pasti. Hampir tidak mungkin dan masuk akal untuk terlibat dalam amal dalam situasi kami," tegasnya.

 

Presiden Rusia Vladimir Putin hari ini menandatangani dekrit yang menetapkan penerimaan pembayaran untuk gas dalam rubel. Dalam dekrit tersebut, Jika negara ‘tidak bersahabat’ tidak membayar gas dengan rubel, maka Rusia akan menganggapnya sebagai pelanggaran kontrak. (Firas)

Berita Terkait
News Update