RUSIA, POSKOTA.CO.ID – Rusia merupakan salah satu negara penghasil minyak mentah terbesar nomer tiga di dunia. Rusia menyediakan setidaknya 11 persen kebutuhan minyak mentah di dunia.
Produksi minyak mentah Rusia mencapai 10,50 juta barel per harinya. Karenanya, daftar perusahaan yang masih membeli minyak mentah Rusia masih banyak. Hal ini berjalan meskipun Rusia telah diberi sanksi oleh Barat.
Perusahaan milik negara Indonesia, Pertamina adalah salah satu perusahaan yang ada di daftar tersebut.
Sebelumnya, beberapa negara Barat, termasuk Amerika Serikat, memberlakukan larangan langsung pada impor energi Rusia, menyusul invasi Moskow ke Ukraina. Namun, masih ada beberapa perusahaan yang masih membeli minyak mentah Rusia, bahkan di Eropa.
Dilansir dari Al-Jazeera, ekonomi utama di Eropa bergantung pada minyak dan gas Rusia. Sejauh ini, 27 anggota Uni Eropa juga tidak dapat menyepakati embargo secara total terhadap energi Rusia.
Perwakilan Jerman mengatakan bahwa hal ini merupakan langkah tergesa-gesa yang dapat mendorong ekonomi ke dalam resesi.
Sementara, Embargo Uni Eropa akan membutuhkan persetujuan bulat dari 27 negara anggota.
Banyak pembeli di Eropa telah menghindari minyak mentah Rusia secara sukarela untuk menghindari kerusakan reputasi atau kemungkinan kesulitan hukum.
Lainnya, seperti pedagang komoditas Trafigura dan Vitol, terus membeli minyak mentah Rusia di bawah kontrak jangka panjang yang ada.
Sementara India dan China, yang menolak mengutuk tindakan Rusia, juga terus membeli minyak mentah Rusia.
Berikut ini daftar perusahaan yang masih membeli minyak mentah Rusia:
PCK Schwedt
Kilang Jerman ini 54 persen dimiliki oleh Rosneft (perusahaan minyak Rusia), menerima minyak mentah melalui pipa Druzhba.
Pertamina
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Pertamina sedang mempertimbangkan untuk membeli minyak mentah dari Rusia karena mencari minyak untuk kilang yang baru dirubah.
Leuna
Kilang Leuna berada daratan di Jerman timur, yang mayoritas dimiliki oleh TotalEnergies (perusahaan minyak Prancis). Mereka juga memasok minyak mentah Rusia melalui pipa Druzhba.
Hellenic Petroleum
Penyulingan minyak terbesar Yunani bergantung pada minyak mentah Rusia untuk sekitar 15 persen dari asupannya. Perusahaan awal bulan ini mendapatkan pasokan tambahan dari Arab Saudi.
ISAB
Kilang terbesar Italia, yang dimiliki oleh Litasco SA yang berbasis di Swiss yang dikendalikan oleh Lukoil (perusahaan minyak Rusia). Mereka memproses minyak mentah Rusia dan non-Rusia.
MOL
Grup minyak Hungaria, yang mengoperasikan tiga kilang di Kroasia, Hungaria dan Slovakia, terus dipasok oleh pipa Druzhba. Hongaria menentang sanksi terhadap minyak dan gas Rusia.
Kilang Zeeland
Kilang Belanda yang 45 persen dimiliki oleh Lukoil, menolak berkomentar apakah menggunakan minyak mentah Rusia.
Kilang Rotterdam
Exxon Mobil menolak berkomentar apakah kilang Belanda di Rotterdam menggunakan minyak mentah Rusia.
Hindustan Petroleum
Penyulingan negara India membeli dua juta barel Ural Rusia untuk pemuatan Mei, menurut sumber perdagangan pekan lalu.
India Oil Corporation
Penyulingan utama India pada 23 Maret membeli tiga juta barel Ural untuk pengiriman Mei dari Vitol, kata sumber perdagangan. Ini adalah pembelian Ural kedua oleh IOC sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari.
Nayara Energy
Penyulingan swasta India, yang sebagian dimiliki oleh Rosneft Rusia, telah membeli minyak Rusia setelah jeda satu tahun, membeli sekitar 1,8 juta barel Ural dari pedagang Trafigura.
Itulah daftar perusahaan-perusahaan yang masih membeli minyak mentah Rusia, termasuk BUMN Pertamina. Sementara beberapa perusahaan besar seperti Shell, Repsol, Eni, dan Eneos telah berhenti memasok minyak mentah dari Rusia. (Firas)