RUSIA, POSKOTA.CO.ID – Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov, mengatakan bahwa perusahaan energi besar Shell tidak mampu beli gas Rusia karena kebijakan anti-Rusia Inggris.
Peskov juga mengatakan bahwa Inggris ingin menjadi pemimpin segala sesuatu yang anti-Rusia. Bahkan, dia mengatakan bahwa dalam hal itu, London ingin berada di depan Amerika Serikat.
Dilansir dari Bloomberg, pada hari Jumat bahwa Shell kemungkinan besar tidak akan mampu membayar gas Rusia bulan ini. Semua itu karena Inggris telah memberlakukan sanksi terhadap Gazprombank.
"London ingin menjadi pemimpin segala sesuatu yang anti-Rusia, bahkan ingin berada di depan Washington [dalam hal ini]. Nah, inilah efek sampingnya," kata Peskov dikutip dari TASS pada Sabtu (2/3/2022).
Jubir Kremlin mengomentari bahwa Inggris memberlakukan sanksi pada Gazprombank dan sekarang tidak mampu membayar gas Rusia, bahkan dalam rubel.
Pekan lalu Presiden Rusia Vladimir Putin meminta pembayaran pemindahan pasokan gas ke negara-negara yang tidak bersahabat ke rubel.
Putin juga mengatakan dengan mengatakan bahwa Moskow akan menolak menerima pembayaran atas kontrak itu dalam mata uang yang didiskreditkan, termasuk dolar dan euro.
Dia menugaskan pemerintah untuk memberikan instruksi kepada Gazprom tentang amandemen kontrak saat ini. Pada 31 Maret, Putin menandatangani dekrit tentang aturan perdagangan gas dengan negara-negara yang tidak bersahabat, yang menetapkan sistem pembayaran kontrak baru.
Prosedur baru pembayaran gas pipa Rusia dalam rubel oleh pembeli dari negara-negara yang tidak bersahabat mulai berlaku pada 1 April. Pembeli tersebut diharuskan membuka rekening rubel khusus dan mata uang asing dengan Gazprombank untuk membayar pasokan gas.
Konversi mata uang akan dilakukan di bursa Rusia. Dalam hal pembayaran tidak lengkap, bea cukai Rusia berwenang untuk melarang pengiriman. Komisi pemerintah untuk pengendalian investasi asing di Rusia memiliki hak untuk mengeluarkan pengecualian terhadap aturan ini untuk pembeli individu.
Jubir Kremlin menyebut bahwa beberapa negara Eropa mau membeli gas dengan rubel, namun tidak dengan Inggris. Shell tidak mampu beli gas Rusia juga merupakan imbas dari kebijakan anti-Rusia negara Inggris. (Firas)