Ukraina Minta Lebih Banyak Bantuan Militer, Zelensky: Setidaknya Satu Persen dari Semua Pesawat dan Tank Anda!

Jumat 25 Mar 2022, 19:27 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (Foto: Twitter/@ZelenskyyUa)

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (Foto: Twitter/@ZelenskyyUa)

UKRAINA, POSKOTA.CO.ID – Negara-negara kelompok tujuh (G7), anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), serta Uni Eropa telah resmi menjatuhkan sanksi lebih banyak untuk Rusia. Mereka juga menjanjikan bantuan kemanusiaan lebih banyak untuk Ukraina.

Hal tersebut disepakati dalam konferensi tingkat tinggi NATO di Brussels, Belgia yang dihadiri para pemimpin negara tersebut. Meski demikian, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky masih meminta bantuan lebih di bidang militer.

Dilansir dari Al-Jazeera, sebelumnya, Negara-negara Barat telah memberi Ukraina miliaran dolar perangkat keras militer. Barat juga saat ini sedang mendiskusikan kemungkinan menyediakan senjata anti-kapal di tengah kekhawatiran bahwa Rusia akan meluncurkan serangan amfibi di sepanjang pantai Laut Hitam.

 

Namun, janji dukungan gagal memenuhi seruan Zelensky untuk zona larangan terbang di atas Ukraina di mana bom Moskow mendatangkan malapetaka, serta boikot penuh terhadap energi Rusia.

Meski demikian, Zelensky berterima kasih atas bantuan yang baru dijanjikan. Zelensky juga menjelaskan kepada sekutu Barat bahwa dia membutuhkan jauh lebih banyak daripada yang saat ini ingin mereka berikan.

“Satu persen dari semua pesawat Anda, 1 persen dari semua tank Anda,” Zelensky bertanya kepada anggota aliansi NATO.

 “Kami tidak bisa membeli itu saja. Ketika kami memiliki semua ini, itu akan memberi kami, seperti Anda, keamanan 100 persen,” tambahnya.

Akan tetapi, para pemimpin Barat mengatakan mereka harus melangkah dengan hati-hati untuk memastikan konflik tidak menyebar ke luar perbatasan Ukraina.

 

 Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan NATO telah memutuskan untuk mengintensifkan pekerjaan  untuk mencegah eskalasi apa pun dan untuk mengatur jika ada sebuah eskalasi dalam konflik Rusia-Ukraina.

Sebagai bagian dari upaya itu, para pemimpin NATO setuju untuk membentuk unit-unit tempur baru di Bulgaria, Rumania, Hongaria, dan Slovakia. Aliansi tersebut telah meningkatkan sayap timurnya menjadi 40.000 tentara yang tersebar dari Baltik hingga Laut Hitam.

Hal itu disebut NATO dalam pernyataannya sebagai langkah-langkah preventif, proporsional, dan non-eskalator. NATO juga menyebut invasi Rusia sebagai ancaman paling parah bagi keamanan Eropa dalam beberapa dekade.

 

NATO mendesak Putin untuk segera mengakhiri perang dan menarik pasukannya dari Ukraina.

Pada pertemuan Dewan Eropa dan G7, para pemimpin mengeluarkan kecaman serupa atas tindakan Rusia. Mereka mengutuk apa yang mereka sebut kejahatan perang yang dilakukan oleh pasukan Rusia di Ukraina dan menjanjikan dukungan terkoordinasi untuk Ukraina. (Firas)

Berita Terkait

News Update