ADVERTISEMENT

Mantan Presiden Rusia: 'Bodoh' Kalau Berpikir Sanksi yang Diberikan Bisa Menghentikan Rusia

Jumat, 25 Maret 2022 15:57 WIB

Share
Mantan Presiden Rusia, Dmitry Medvedev yang juga wakil kepala dewan keamanan Rusia saat ini.(sumber foto: @spriter99880/twitter.com)
Mantan Presiden Rusia, Dmitry Medvedev yang juga wakil kepala dewan keamanan Rusia saat ini.(sumber foto: @spriter99880/twitter.com)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

RUSIA, POSKOTA.CO.ID - Mantan Presiden dan wakil kepala dewan keamanan Rusia, Dmitry Medvedev mengatakan “bodoh” untuk percaya bahwa sanksi Barat terhadap bisnis Rusia dapat berdampak pada pemerintahaan Moskow.

“Sanksi hanya mengkonsolidasikan masyarakat Rusia dan tidak menyebabkan ketidakpuasan dengan pihak berwenang,” kata Medvedev kepada kantor berita Rusia RIA.

Barat telah memberlakukan serangkaian sanksi terhadap Rusia setelah invasinya ke Ukraina.

Beberapa sanksi secara khusus menargetkan pengusaha miliarder yang diyakini dekat dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.

“Mari kita bertanya pada diri sendiri, apakah salah satu dari pengusaha besar ini memiliki pengaruh sedikitpun dari posisi kepimpinan negara?” lanjutnya.

“Saya secara terbuka memberi tahu kalian bahwa itu tidak mungkin,” ucapnya.

Medvedev mengatakan survei mengenai pendapat dari penduduk Rusia mendukung keputusan Kremlin untuk melanjutkan operasi militernya di Ukraina dan bahkan lebih mendukung Vladimir Putin.

Dilansir dari reuters.com, dia mengecam orang-orang Rusia yang berbicara menentang invasi saat mereka tinggal di luar Rusia

“Kalian tidak puas dengan beberapa keputusan pihak berwenang mengkritiknya, itu hal wajar, tetapi kalian tidak dapat mengambil sikap melawan negara dalam situasi yang sulit, karena itu adalah pengkhianatan.” Katannya, dikutip dari reuters.com, Jumat (25/3/2022).

ADVERTISEMENT

Reporter: Agung Himawan
Editor: Agung Himawan
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT