JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Polisi bakal memeriksa kejiwaan kepada dua tersangka penganiayaan anak majikan ANI,29, dan INA, 18, yang terjadi di salah satu perumahan di kawasan Cengkareng,Jakarta Barat.
Kapolsek Cengkareng Kompol Ardhie Demastyo menuturkan pihkanya bakal membawa tersangka je RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk memeriksa kejiwannya.
"Dari penyidik akan membawa tersangka untuk dilakukan pemeriksaan psikiater," kata Kapolsek Senin (21/3/2022).
Ardhie menjelaskan, kedua tersangka telah ditetapkan sebagai tersangka akan di bawa ke RS Polri Kramat Jati untuk diperiksa kejiwaannya.
"Kita akan bawa ke RS Kraman Jati apakah ada kelainan jiwa atau tidak," tuturnya.
Menurut Kapolsek, kedua tersangka nekat melakukan penganiayaan lantaran hanya karena kesal anak majikannya itu kerap menangis ketika akan diberi makan.
"Menurut hasil pemeriksaan kenapa tersangka ini melakukan perbuatan tersebut karena memang pertama kesal anaknya sering nangis dan susah untuk makan. Makanya kesal dan dia melakukan pemukulan," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, Polisi menetapkan dua asisten rumah tangga (ART) berinisial ANI (29) dan INA (18) yang melakukan penganiayaan kepada tiga anak majikannya yang masih balita sebagai tersangka."Keduanya telah kita tetapkan sebagai tersangka," katanya
Kedua tersangka dijerat Pasal 44 ayat 1 UU Kekerasan Dalam Rumah Tangga dan Pasal 76c JO Pasal 80 ayat 1 UU Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman delapan tahun penjara.
Kronologi Kejadian
Ibu korban berinisial BF alias VE menceritakan, kejadian penganiayaan itu awalnya diketahui oleh warga sekitar.Dia yang sehari-hari sibuk bekerja baru mengetahui perbuatan keji ART nya kepada ketiga anaknya itu setelah dirinya mendapatkan rekaman videi daei tetangga yang merekam.
"Tahunya dari warga sekitar pagi-pagi lalu lalang nengokin keadaan rumah saya lalu dikasih tahu videonya anak saya datang ada ke sini RT RW betul anak saya tau dari warga sekitar," ujarnya dikonfirmasi Kamis (7/3/2022).
VE tidak mengetahui persis kapan peristiwa penganiayaan itu terjadi. Dia mengaku baru mengetahui peristiwa penganiayaan itu baru-baru ini usai dikirimi video.
Pelaku tega menganiaya ketiga anaknya, yakni anaknya yang kembar berusia 1,5 tahun dan yang masih berusia tiga tahun.
VE juga tidak mengetahui persis kenapa ART nya yang baru setengah tahun bekerja bersama dirinya itu tega melakukan penganiayaan.
"Saya bilang kenapa anak saya dipukulin? Dia bilang kalau saya disuruh sama mbaknya. Karena kan dalam video mereka lagi duduk mereka dicekek dibanting karena anak-anak ini sedang duduk sedang dikasih makan," tuturnya.
Selama ini, VE mengaku tidak ada kecurigaan kepada ART yang ternyata telah melakukan penganiayaan kepada ketiga anaknya.
"ART selama ini gak nunjukin gelagat ke anak saya ya mereka selama disini tidak pernah bentak walaupun salah. Saya selalu kasih tau baik-baik harus sabar jaga anak kalau cerewet ya kasih tahu saya," ungkapnya.
Atas penganiayaan itu, VE mengaku anaknya sempat mengalami memar. Bahkan mengalai trauma.
"Cuma memar dan trauma ya karena posisi mereka kan baru (bekerja), gak kepikiran kalau anak saya sampai begitu," ucapnya. (Pandi)