ADVERTISEMENT

Kasus Penganiayaan Anak di Cengkareng, Kak Seto: Kita Siap Berikan Pendampingan Psikologis kepada Korban

Senin, 21 Maret 2022 17:08 WIB

Share
Ketua LPAI, Seto Mulyadi (tengah) saat berada di Polsek Cengkareng. (pandi)
Ketua LPAI, Seto Mulyadi (tengah) saat berada di Polsek Cengkareng. (pandi)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Seto Mulyadi, mendatangi Polsek Cengkareng untuk bertemu dengan korban pengaiayaan yang dilakukan asisten rumah tangga (ART) di Cengkareng.

Pria yang akrab disapa kak Seto ini terutama mengucapkan terimakasih kepada Polsek Cengkareng yang telah sigap dalam mengungkap kasus penganiayaan anak.

Dia juga mengapresiasi warga yang telah berani memviralkan kasus penganiayaan tersebut sehingga menjadi tentunya atensi bagi dirinya dan juga pihak kepolisian.

"Pertemuan dengan korban ini kami lihat sudah mulai tumbuh rasa percaya diri, sudah mulai tumbuh senyumnya, tertawanya, dan ini yang kami dorong untuk terus menciptakan lingkungan yang kondusif," ujarnya kepada wartawan, Senin (21/3/2022).

Selain bertemu dengan korban, kak Seto juga bertemu dengan kedua pelaku yang merupakan ART tersebut.

"Kami tadi menjumpai pelaku. Peristiwa ini pun dia (kedua) pelaku mengakui sehingga sesuatu yang salah," tuturnya.

Dalam pertemuan dengan keluarga korban, Kak Seto mengaki siap melakukan pendampingan psikologis kepada korban jika memang dibutuhkan nantinya.

"Kalau nanti kami mendapat undangan untuk memberikan treatment psikologisnya kami juga siap," ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, tiga balita mengalami penganiayaan yang dilakukan oleh asisten rumah tangga (ART) di salah satu perumaha di kawasan Cengkareng Jakarta Barat.

Ibu korban berinisial BF alias VE menceritakan, kejadian penganiayaan itu awalnya diketahui oleh warga sekitar.

Dia yang sehari-hari sibuk bekerja baru mengetahui perbuatan keji ART nya kepada ketiga anaknya itu setelah dirinya mendapatkan rekaman videi daei tetangga yang merekam.

"Tahunya dari warga sekitar pagi-pagi lalu lalang nengokin keadaan rumah saya lalu dikasih tahu videonya anak saya datang ada ke sini RT RW betul anak saya tau dari warga sekitar," ujarnya dikonfirmasi Kamis (7/3/2022).

VE tidak mengetahui persis kapan peristiwa penganiayaan itu terjadi. Dia mengaku baru mengetahui peristiwa penganiayaan itu baru-baru ini usai dikirimi video.

Pelaku tega menganiaya ketiga anaknya, yakni anaknya yang kembar berusia 1,5 tahun dan yang masih berusia tiga tahun.

VE juga tidak mengetahui persis kenapa ART nya yang baru setengah tahun bekerja bersama dirinya itu tega melakukan penganiayaan.

"Saya bilang kenapa anak saya dipukulin? Dia bilang kalau saya disuruh sama mbaknya. Karena kan dalam video mereka lagi duduk mereka dicekek dibanting karena anak-anak ini sedang duduk sedang dikasih makan," tuturnya.

Selama ini, VE mengaku tidak ada kecurigaan kepada ART yang ternyata telah melakukan penganiayaan kepada ketiga anaknya.

"ART selama ini gak nunjukin gelagat ke anak saya ya mereka selama disini tidak pernah bentak walaupun salah. Saya selalu kasih tau baik-baik harus sabar jaga anak kalau cerewet ya kasih tahu saya," ungkapnya.

Atas penganiayaan itu, VE mengaku anaknya sempat mengalami memar. Bahkan mengalai trauma.

"Cuma memar dan trauma ya karena posisi mereka kan baru (bekerja), gak kepikiran kalau anak saya sampai begitu," ucapnya. (pandi)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT