JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Suasana duka menyelimuti rumah Roby (20), korban tawuran antar kampung yang terjadi di Jalan Kota Bambu Utara, Palmerah, Jakarta Barat.
Diketahui, Roby tewas dalam tawuran antar kampung yang terjadi pada Selasa (15/3/2022) dini hari. Korban tewas usai mendapat luka sabetan celurit pada bagian dada.
Sri Rahayu (28), kakak korban mengaku kaget dengan adanya kabar yang mengatakan bahwa adiknya tewas usai terlibat tawuran.
"Saya jam setengah tiga kabar bahwa adik saya meningggal. Saya kaget terus langsung ngabarin bapak saya," ujarnya kepada Poskota saat ditemui di kediamannya, Rabu (16/3/2022).
Sebelum kejadian, Rahayu menjelaskan bahwa almarhum sempat pulang ke rumah sekitar pukul 1 dini hari. Saat almarhum pulang dan meminta rokok kepada adiknya.
"Setelah itu dia pamit mau pergi, kata adikya mau kemana? Dia (almarhum) gak jawab langsung pergi aja. Nah setengah tiga udah dapat kabar udah ga ada (meninggal)," jelas Sri.
Usai mendapat kabar tersebut, Sri bersama orang tuanya langsung menuju ke rumah sakit. Sebab almarhum saat itu sudah berada di rumah sakit.
Menurut Sri, almarhum merupakan tipikal anak yang pendiam di lingkungan keluarga. Bahkan dilingkungannya dia dikenal sebagai orang yang pendiam.
"Anaknya pendiam, semua tetangga ngomong anaknya pendiam, bahkan dikeluarga jarang ngomong," ucapnya.
Menurut Sri, almarhum saat kejadian diduga hanya ikut-ikutan. Alhasil, Sri menyimpulkan bahwa adiknya tersebut hanya menjadi korban tawuran amtar kampung itu.
"Mungkin adik saya cuma ikut-ikutan aja waktu itu, nah kebetulan adik saya nih jadi korbannya," pungkas Sri.
Diapun berharap, agar para pelaku yang telah tertangkap itu bisa di proses hukum sesuai dengan perbuatannya.
Adapun pihak keluarga juga telah memaafkan tindakan para pelaku yang telah menyebabkan adiknya itu tewas.
"Kalau saya sih memaafkan, tapi kalau secara hukum, proses hukum harus tetap berjalan dan dihukum yang setimpal," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, aksi tawuran antar kelompok pecah di Jalan Kota Bambu Utara, Palmerah, Jakarta Barat. Satu orang tewas dengan luka sabetan pada bagian dada.
Warga di sekitar lokasi, Mulyadi (59) mengatakan aksi tawuran antar kelompok itu pecah pada Selasa (15/3/2022) dini hari. Saat itu dia melihat satu orang korban sudah tergeletak.
"Kejadian setengah tiga pagi. Saat itu sudah ada yang tergeletak, si korban," ujarnya saat ditemui, Rabu (16/3/2022).
Menurut Mulyadi, tawuran tersebut terjadi antar warga kampung Jatipulo dan juga Kota Bambu Utara. Tawuran antara warga tersebut, memang kerap terjadi di wilayah Kota Bambu Utara.
"Mereka saling kenal. Cuma ada yang bilang kalo ga ikut lu banci lu, gitu. Tapi itukan udah membahayakan. Terjadilah kejadian itu (tawuran)," jelasnya.
Saat itu, dirinya melihat dua kelompok yang terlibat tawuran tersebut saling membawa senjata tajam. Mereka terdiri dari puluhan orang yang terlibat tawuran.
"Saya ngeliat sekali. Korban kena saberan celurit. Saya ngeliat emang menyaksikan korban tergeletak, kebetulan kalo ga salah beberapa orang diamankan di Polsek Palmerah," tuturnya.
Adapun, kata Mulyadi, kelompok yang terlibat tawuran tersebut rata-rata masih berusia 17 sa.pai 20 tahun.
"Yang meninggal umur 20 tahun si Roby. Pelakunya orang KBU juga cuma beda RW ya," ucapnya.
Terpisah, Kanit Resmob Polres Metro Jakarta Barat Iptu Rizky Ari mengatakan ada sebanyak lima orang diringkus usai peristiwa tawuran tersebut terjadi.
Dari lima orang yang diamankan, tiga orang diketahui melakukan pembacokan kepada korban.
"Yang diamankan lima orang, tapi pelaku yang ngeberi korban cuma tiga orang," ujarnya saat dikonfirmasi.
Menurut Rizky, dua orang yang diamankan usai tawuran tersebut hanya ikut-ikutan.
Dalam perisitiwa tawuran itu, satu orang warga meninggal dunia ditempat usai mengalami luka akibat sabetan celurit pada bagian dada.
"Korban satu orang luka di bagian dada. Sekarang lima orang pelaku itu di bawa ke Polres untuk diperiksa lebih lanjut," pungkasnya. (Pandi)