JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ustaz Abdul Somad atau yang akrab disapa UAS memberi pesan menggetarkan menyusul namanya yang masuk dalam daftar ustaz radikal oleh pihak tertentu.
Belum lama ini, beredar pesan soal daftar 180 nama penceramah yang dikategorikan sebagai radikal dan intoleran. UAS masuk dalam daftar tersebut.
Alasannya, UAS dinilai sejalan dengan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang selama ini dianggap berseberangan dengan NKRI dan Pancasila.
Setelah beberapa hari beredar, UAS akhirnya memberikan tanggapan serius. Menurut UAS, ada tiga hal yang perlu diketahui mengenai tudingan ustaz radikal tersebut.
Pertama-tama, kata UAS, harus dipastikan terlebih dahulu apakah pesan berantai itu asli atau palsu. Dia mengingatkan masyarakat jangan mudah terkecoh oleh kabar kibul.
Kedua, kata UAS, jika orang bersalah maka tunjukkan kesalahannya. “Kalau dia salah maka pastikan hukumannya, jangan sampai dibuat orang terikat tak bertali,” ujar UAS sebagaimana disiarkan dalam YouTube TV One, Selasa (8/3/2022).
Adapun yang ketiga, UAS mengatakan kondisi masyarakat yang tengah sakit biasanya lebih sensitif. Ia meminta dengan kondisi ini agar berhati-hati.
UAS juga mengatakan dengan kondisi masyarakat yang terdiri dari berbagai macam suku, bangsa, etnis, dan bahasa seharusnya jadi kekayaan.
"Maka sesungguhnya ini menjadi suatu kekayaan, kebhinekaan, berabad-abad kita sudah menjaga momentum, memeliharanya. Jangan sampai dia rusak di zaman kita. Karena dia akan menjadi cerita sejarah yang tidak baik buat anak-anak kita," terang UAS.
Penceramah asal Riau ini pun berdoa semoga Tuhan terus menjaga negara Indonesia dan menyejukkan hati rakyatnya. Namun, tetap harus ada ikhtiar.
"Insyallah, Allah akan tetap menjaga negeri ini, tetap menjaga bangsa ini, tetap menyejukkan hati kita. Tapi, mesti ada usaha dan ikhtiar dari kita. Berkah selalu dan sukses. Terima kasih," kata UAS.
Untuk diketahui, dalam daftar penceramah radikal, nama UAS masuk bersama Ustaz Felix Siauw. Selain itu, ada eks Juru Bicara HTI, Ismail Yusanto.
Lalu ada sejumlah nama penceramah lain seperti Hafidz Abdurrahman, Fahmi Amhar, Adi Hidayat, hingga Irfan Abu Naveed. Belum terkonfirmasi siapa yang mengedarkan rilis daftar 180-an nama penceramah radikal dan intoleran tersebut.(*)