ADVERTISEMENT

Penundaan Pemilu 2024 Ditolak 5 Partai & DPD, Pengamat: Golkar, PKB, PAN Bakal Ciut

Kamis, 3 Maret 2022 18:04 WIB

Share
Kolase pengamat komunikasi politik Jamiluddin Ritonga dan elite partai politik. (Foto: Diolah dari Google).
Kolase pengamat komunikasi politik Jamiluddin Ritonga dan elite partai politik. (Foto: Diolah dari Google).

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga, mengatakan penolakan lima partai atas penundaan Pemilu 2024 patut diapresiasi. 

Sejumlah partai yang menolak penundaan Pemilu 2024 adalah PDIP, Gerindra, Nasdem, Demokrat, dan PKS.

Menurut Jamil, kekuatan lima partai tersebut ditambah DPD akan membuat ciut PKB, PAN dan Golkar.

"Mereka ini tentulah para elite negeri yang ingin lebih lama berkuasa. Bagi mereka, menunda pemilu berarti memperlama mengumpulkan pundi-pundi ekonomi," kata Jamil kepada Poskota, Kamis (3/3/2022).

Meski begitu, Jamil melanjutkan, pihak sponsor akan terus menggalang berbagai elemen masyarakat untuk menyuarakan penundaan pemilu. 

Suara dari berbagai elemen masyarakat inilah yang akan mereka gunakan untuk menekan MPR agar mengamandemen UUD 1945.

Jamil mengatakan kelompok elite politik bersama para oligarki akan terus mengelorakan penundaan pemilu. Pembentukan pendapat umum akan dilakukan secara intensif sampai MPR nantinya tidak punya daya lagi untuk menolaknya.

"Untuk mencegah hal itu, semua elemen masyarakat yang pro demokrasi dan konstitusi harus bersama-sama menolak penundaan pemilu. Elemen masyarakat ini akan menguatkan partai politik dan DPD yang sudah dari awal menolak penundaan pemilu," jelas Jamil.

Jamil mengimbuhkan, kekuatan masyarakat yang pro demokrasi dan konstitusi bersama lima partai politik dan DPD akan menjadi kekuatan untuk menghentikan keinginan para elite dan para oligarki menunda pemilu.

"Mereka ini harus dilawan dengan cara apa pun demi tegaknya demokrasi di tanah air," tandasnya.(*)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT