ADVERTISEMENT

Pengamat Politik: Wacana Penundaan Pemilu Hanya Untungkan Elit Politik, Rakyat Tidak Dapat Apa-apa

Sabtu, 26 Februari 2022 11:53 WIB

Share
Pengamat politik dari Paramadina Public Policy Insititute, Septa Dinata. (ist)
Pengamat politik dari Paramadina Public Policy Insititute, Septa Dinata. (ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pengamat politik Universitas Paramadina, Septa Dinata menilai, wacana penundaan pemilu hanya untungkan elit politik. Rakyat tak dapat apa-apa.

Wacana ini semakin memperlihatkan bahwa yang dikedepankan oleh elit partai selama ini adalah politik kekuasaan.

"Hanya menguntungkan elit politik, rakyat tak dapat apa-apa. Ini model apa? Perpanjangan pemilu tak sesederhana yang dibayangkan. Mestinya semua pihak harus lebih berhati-hati dengan wacana ini karena implikasinya bisa liar," kata Septa Dinata, Sabtu (26/2/2022).

Kekuasaan politik tanpa pemilu akan melahirkan krisis legitimasi. Wibawa negara akan terjun bebas," kata Septa Dinata.

 

Ia mengatakan, kita harus camkan baik-baik bahwa republik ini masih bertahan sampai hari ini bukan hanya karena kapasitas means of power negara, tapi sebagian besar adalah karena imajinasi dan keyakinan. 

"Legitimasi politik yang lemah bisa melahirkan disintegrasi, dan lebih parah lagi adalah bisa terjadi vacuum of power. Sebagai negara bangsa, kita masih dalam proses yang sangat prematur. Republik ini bisa bubar jika politisi tak berhati-hati. Jangan lihat ini semua taken for granted," katanya. 

Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengusulkan Pemilu 2024 ditunda.

Muhaimin Iskandar yang juga akrab disapa Gus Muhaimin mengusulkan Pemilu 2024 ditunda satu atau dua tahun untuk memaksimalkan momentum pemulihan ekonomi.

 

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT