Mardani Ali Sera Tanggapi Wacana Presiden Tiga Periode: Bikin Demokrasi Kita Mandek

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Anggota II DPR RI, Mardani Ali Sera mengatakan isu jabatan presiden 3 periode yang sempat ramai memberikan peringatan dan pelajaran berharga untuk bangsa kita.

"Jika demokrasi ingin terus  berkembang mestinya mempercepat sirkulasi elit. Sulit negeri ini tumbuh secara beradab jika fasilitas untuk mempercepat sirkulasi elit justru dihambat," katanya, Senin, (29/3/2021).

Kasus ‘kudeta’ Partai Demokrat bisa dijadikan suatu contoh bahwa oligarki tidak lagi bermain elegan, kelompok-kelompok ini tidak lagi mencoba bermain lembut.

"Contoh  melalui berbagai peraturan dan cara-cara yang terselubung. Sudah mulai menampilkan sikap-sikap premanismenya dan mendegradasi nilai-nilai penting demokrasi," ucapnya.

Mardani mengatakan,  perlu lebih waspada lagi. Pandangan Mardani menyebut, premanisme ini akan terus berjalan, dan bukan tidak mungkin kita akan menghadapi hari-haru yang  lebih berat. 

"Ketika indeks demokrasi kita turun, indeks persepsi korupsi kita turun dan berbagai hal lainnya yang membuat kita harus lebih bersiap," ucapnya.

Politisi PKS ini mengatakan, isu seperti ini ironi besar karena demokrasi yang sudah lama dibangun justru tertahan. Seakan ada dinding tinggi dan tebal yang memisahkan rakyat dan oligarki atau elit. 

"Aspek soft power seperti ini yang tidak dibaca, sehingga memanfaatkan kondisi multi partai yang ada di negeri ini," tegasnya.

Antitesa dengan presiden Soeharo, lanutnya, yang ketika itu cenderung partai tunggal, meskipun saat itu ada Golkar, PPP dan PDIP. Jika dikaitkan dengan geopolitik, kita perlu mengakui bahwa apa yang selama ini dikembangkan dalam design demokrasi belum berbasis kepada akar dukungan politik rakyat yang mengakar di dalam ke Indonesiaan kita

"Starting point ini, mesti kembali kesana dulu sebagai tolok ukur untuk merekonstruksinya. Arahnya harus menuju konsensus nasional untuk mengubah tataran ini. Sekaligus menjadi dasar kenapa geopolitik perlu menjadi input dalam menyusun rekonstruksi nasional," demikian Mardani Ali Sera. (rizal)