ADVERTISEMENT

Kritisi Wacana Presiden Tiga Periode yang Berkembang Jadi Perpanjangan Jabatan, Politisi PKS: Jangan Merasa Jadi Superman

Kamis, 2 September 2021 17:32 WIB

Share
Politisi PKS Mardani Ali Sera kecam para pejabat yang sudah menerima vaksin booster. (foto: poskota/ rizal))
Politisi PKS Mardani Ali Sera kecam para pejabat yang sudah menerima vaksin booster. (foto: poskota/ rizal))

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID -  Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengkritisi wacana jabatan presiden tiga periode yang berkembang jadi perpanjangan jabatan presiden dua atau tiga tahun bergulir setelah ramai wacana amandemen UUD 1945. 

Relawan Jokowi Mania (JoMan) mendukung perpanjangan masa jabatan presiden. 

"Ini diskusi yang tidak sehat. Dua periode cukup. Jangan merasa jadi superman," kata Mardani kepada wartawan, Kamis (2/9/2021).

Ia mengatakan, memang evaluasi harus selalu dilakukan, amandemen juga bukan sesuatu yang haram. 

"Tapi, dalam kondisi isu tiga periode sudah berkembang serta perimbangan koalisi dan oposisi yang jomplang, ide amandemen amat bahaya," ucapnya. 

Mardani  mengatakan, belum lagi  di masa pandemi kita tidak bisa optimal mengadu argumen, diskursus yang berkualitas pun tidak terjadi.

"Ada dua  syarat setidaknya untuk amandemen. Elitenya bijak, tidak berpikir untuk kelompok apa lagi kepentingan pribadi," ucapnya.

Lalu, lanjutnya,  rakyatnya cerdas, dan untuk  ini perlu waktu yang panjang. 

"Seperti revisi UU KPK dan Omnibus Law, konsultasi dan  diskursus publiknya tidak terjadi dengan baik. Jika ini dipaksakan, kian membuat masyarakat terpendam," ucapnya. (*)

Teks foto: Mardani Ali Sera. (rizal)
 

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT