POSKOTA.CO.ID - Slogan “jangan menjadi penjahat” sempat digunakan Google untuk membedakan perusahaannya dengan para saingannya.
Tetapi kini slogan “jangan menjadi Google” semakin banyak digunakan perusahaan rintisan atau start up yang pro terhadap perlindungan data pribadi.
Mereka menyindir Google Analytics. Ini adalah produk yang digunakan lebih dari separuh situs web di seluruh dunia untuk memahami perilaku orang-orang saat berselancar di dunia maya.
“Google membuat banyak perangkat bagus untuk banyak orang,” kata Marko Saric seperti dilansir dari AFP pada Selasa (15/02/2022).
Laki-laki Denmark ini kini bermukim di Belgia. Dia mendirikan Plausible Analytics di Estonia pada 2019.
“Tetapi selama bertahun-tahun mereka mengubah pendekatan mereka tanpa benar-benar memikirkan apa yang benar, apa yang salah, apa yang jahat, apa yang tidak.”
Marko Saric dan banyak lainnya diuntungkan dengan kebijakan GDPR, regulasi data pribadi Eropa yang diberlakukan mulai 2018, untuk mengendalikan siapa saja yang dapat mengakses data pribadi.
Perlindungan Data Pribadi
Prancis pada pekan lalu mengikuti langkah Austria dengan mengumumkan bahwa praktik Google dalam mentransfer data pribadi dari servernya di Uni Eropa ke servernya di AS merupakan hal ilegal di bawah GDPR. AS dinilai tidak memiliki perlindungan yang memadai.
Google tidak setuju. Pihaknya mengatakan bahwa data yang ditransfer sudah dianonimkan dan skenario yang dibayangkan Eropa bersifat hipotesis belaka.
Meski demikian perusahaan-perusahaan start up melihat peluang itu.
Paul Jarvis menyebutkan pekan ketika Google Analytics dinyatakan ilegal oleh DPA atau otoritas perlindungan data pribadi Austria maka hal itu disebutnya sebagai hal yang baik.
“Pekan ketika Google Analytics dinyatakan ilegal oleh DPA adalah pekan yang baik bagi kami,” katanya.
Paul Jarvis menjalankan Fathom Analytics dari rumahnya di Pulau Vancouver, Kanada.
Dia mengaku jumlah pelanggan baru platformnya meningkat tiga kali lipat pada pekan itu. Meski begitu dia tidak bersedia memberikan angka pasti.
Google mendominasi pasar analitik. Sebanyak 57 persen situs web yang ada di seluruh dunia menggunakan layanannya menurut survei kelompok W3Techs. Perangkat analitik terbaik yang fokus pada perlindungan data pribadi, Matomo, hanya menguasai satu persen pasar.
Para pemain kecil tahu mereka tidak akan bisa menggulingkan dominasi Google. Namun mereka berniat untuk menyuntikkan sedikit keadilan dan opsi dalam pasar tersebut.
Aplikasi Raksasa
Momen paling memicu semangat para pengembang perangkat lunak pro data pribadi terjadi pada 2013.
Mantan kontraktor CIA Edward Snowden ketika itu mengungkap bagaimana badan-badan keamanan AS terlibat dalam aksi pemantauan massal.
“Kami sudah tahu sebagian informasi itu,” kata pendiri Matomo, Matthieu Aubry.
“Namun ketika dia muncul, kami punya bukti bahwa kami bukan sekadar paranoid atau mengada-ada.”
Edward Snowden menunjukkan bagaimana Badan Keamanan Nasional AS dibantu sistem pengadilan rahasia yang mampu mengumpulkan data pribadi para pengguna situs web. Termasuk Google, Facebook, dan Microsoft.
Pengungkapan yang dilakukan Edward Snowden membantu memperkuat dukungan di seantero Eropa untuk meloloskan regulasi baru mengenai perlindungan data pribadi dan menginsipirasi para pengembang perangkat lunak untuk menjadikan isu perlindungan data pribadi sebagai inti dari produk mereka.
Satu isu yang dibidik para start up pada Google adalah kompleksitas Google Analytics.
“Ada 1.000 dasbor berbeda dan semua data ini, tetapi itu tidak membantu Anda apabila Anda tidak mengerti cara menggunakannya,” kata Michael Neuhauser.
Michael Neuhauser meluncurkan Fair Analytics pada bulan lalu.
Paul Jarvis sebelumnya pernah melatih orang-orang menggunakan Google Analytics. Dia menggambarkan perangkat itu sebagai “raksasa”.
Produk-produk yang fokus pada perlindungan data pribadi tidak seperti Google. Mereka tidak menggunakan cookie untuk melacak para pengguna di seluruh web.
Mereka menawarkan susunan data yang lebih sederhana dan membantu mereka tetap berada dalam lingkup aman GDPR.
Hal itu digunakan mereka sebagai nilai jual utama di situs web mereka. ***