JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Saat ini platform media tersedia berbagai pilihan dalam melakukan investasi, dari mulai investasi dengan menabung di bank, membeli emas, hingga instrumen pasar modal seperti saham pun tersedia.
Belakangan cryptocurrency menjadi alternatif pilihan investasi baru yang ramai diperbincangkan.
Aset crypto seperti Bitcoin, Ethereum, dan aset kripto lainnya menjadi pilihan untuk melakukan investasi karena dikenal dengan volatilitas harganya.
Namun ada beberapa aset kripto yang dikenal dengan stablecoin yang dirancang memiliki nilai mengacu pada aset komoditas tertentu.
Dikutip dari Pintu Academy, stablecoin adalah aset kripto yang secara khusus dirancang untuk memiliki nilai yang sama dengan aset tertentu contohnya mata uang dolar AS, atau komoditas lain seperti emas.
Secara sederhana, stablecoin sebagai mata uang kripto yang menjembatani aset crypto dengan komoditas tertentu sehingga dapat menawarkan harga yang relatif stabil karena didukung dengan aset cadangan.
Stablecoin memiliki berbagai keunggulan seperti memungkinkan pemiliknya untuk dapat melakukan transfer aset kripto dengan murah dan cepat ke seluruh dunia layaknya aset kripto lainnya.
Tether atau USDT sendiri adalah salah satu pionir stablecoin yang diluncurkan pada tahun 2014 dan setiap USDT yang dirilis akan dijamin dengan jumlah reserve dolar AS yang sama.
"Saat ini, USDT adalah salah satu stablecoin paling populer berdasarkan kapitalisasi pasar, sedangkan untuk USDC diluncurkan pada tahun 2018 merupakan stablecoin yang dikelola bersama oleh perusahaan cryptocurrency Circle dan Coinbase. Nilai USDC sebanding 1:1 dengan dolar AS dan merupakan stablecoin terbesar kedua berdasarkan kapitalisasi pasar," kata Chief Marketing Officer PINTU, Timothius Martin, Kamis (10/2/2022).
Timo menambahkan, untuk pemula yang ingin memulai berinvestasi pada aset crypto, stablecoin bisa menjadi langkah awal berinvestasi.
“Bagi pemula yang masih dalam proses pengenalan di dunia cryptocurrency, stablecoin seperti USDT atau USDC bisa menjadi pilihan yang memiliki resiko volatilitas lebih kecil, sambil membekali diri dengan informasi lebih banyak lagi tentang berbagai project-project crypto yang ingin diinvestasikan," tambahnya.