ADVERTISEMENT

Pemerintah Akui Adanya Kendala Distribusi Minyak Goreng, Terkait HET di Pasar

Selasa, 8 Februari 2022 16:58 WIB

Share
Antre minyak goreng murah
Antre minyak goreng murah

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Oke Nurwan mengatakan, pihaknya mengakui ada kendala distribusi minyak goreng dengan harga eceran tertinggi (HET) di pasar. Distribusi terganggu, pertama pedagang pasar masih menjual stok lama yang dibeli lebih mahal.

"Saat ini memang distribusinya terganggu. Saya masih berpikir positif. Distributor tidak mungkin menimbun karena harganya sudah dipatok. Saat ini pedagang pasar berusaha menghabiskan stok lama dulu," katanya  Oke Nurwan dalam dialog daring bertajuk Menjamin Ketersediaan Minyak Goreng, Selasa (8/2/2022).

Ia mengatakan, di ritel modern Rp 14.000/ liter jadi pada panic buying karena di pasar tradisional belum lengkap. Ini sifatnya sementara dan seminggu ke depan sudah lancar.  Oke juga mengatakan, fenomena kelangkaan bukan mengenai stok tetapi sulitnya masyarakat mendapatkan minyak goreng dengan harga murah. 

Ia pun memastikan sudah ada 40 juta liter minyak goreng murah sudah mulai didistribusikan.

"Ini sudah berjalan saya sudah dapat laporan 180 ribu ton sudah berangkat. Berarti sudah sekitar 36-40 juta liter (minyak goreng) sudah mulai didistribusikan. Saya dapat laporan Papua sudah, Lombok sudah 1 juta liter untuk pasar tradisional," tambahnya.

 

Kemudian, untuk stok ke ritel modern juga disebut sudah mulai meluncur. Besaran sebanyak 12 juta liter minyak goreng.

"Kalau 12 juta liter sudah 50%. Ini sudah mulai tersedia kembali, hanya mungkin dalam perjalanan. Kalau di wilayah Jawa, saya pentingkan wilayah Timur. Saya jami segera tersedia. Kemarin malam saya dapat laporan segera berangkat ke Papua, Ambon, Mataram, Bali juga kekurangan," katanya. 

Sementara itu, Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) mengungkapkan, rata-rata pedagang pasar tradisional tidak dapat melakukan retur minyak goreng murah dengan stok lama yang masih menggunakan harga normal. Di satu sisi, pedagang juga sulit untuk mengakses pasokan minyak goreng guna menambah stok.

"Ini laporan riil di lapangan, minyak goreng mahal tidak bisa diretur, pedagang juga tidak bisa akses dan bahkan ada semacam kelangkaan karena masyarakat susah mencari minyak goreng," kata Ketua Umum APPSI, Sudaryono kepada wartawan,  Selasa (8/2/2022). 

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT