ADVERTISEMENT

Harga HET Minyak Goreng Dipukul Rata Rp11.500, Tapi Stoknya 'Lenyap' di Pasaran, Pedagang: Harusnya Kirim Dulu, Baru Koar-koar di Berita

Rabu, 2 Februari 2022 11:42 WIB

Share
Udin, pedagang sembako di pasar Rangkasbitung (yusuf)
Udin, pedagang sembako di pasar Rangkasbitung (yusuf)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

LEBAK, POSKOTA.CO.ID - Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan telah menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) pada komoditas minyak goreng sebesar Rp11.500 per liter untuk minyak goreng curah. Kebijakan itu berlaku sejak Selasa (1/2).

Namun, kenyataan di lapangan berbeda dari kebajakan itu, seperti di Pasar Rangkasbitung, komoditas minyak goreng di Pasar Tradisional telah 'Lenyap'.

Minyak goreng menjadi sulit ditemukan di pasar itu karena stoknya sendiri sudah kosong.

Hal itu diungkapkan oleh Udi, salah satu penjual kebutuhan sembako di Pasar Rangkasbitung.

"Kosong pak, udah dua hari ga ada pengiriman dari agen," kata Udi saat ditemui di Pasar Rangkasbitung, Rabu (2/2/2022).

Menurutnya, kebijakan HET yang ditekan oleh Kementrian Perdagangan seharusnya disertai oleh penyuplaian atau pemenuhan kebutuhan minyak goreng di pasaran.

Karena katanya, dirinya sendiri yang 'diserang' oleh para pembeli yang terus menanyakan harga minyak Rp11.500 itu.

"Harusnya kirim dulu barang di pasaran, baru koar-koar di berita. Ini mah udah ramai di berita baru, dikirimin.

"Sekarang kita yang diserang, warga pada nanya, di tv harga sudah Rp11 ribu, ko di sini belum. Padahal kita sendiri belum dapat stok baru," jelas Udin.

"Kita sebenernya bisa jual seharga Rp11 ribu, asalkan barangnya ada," tambahnya.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT