Tentara yang Dekat dengan Rakyat

Sabtu 29 Jan 2022, 09:30 WIB
Tentara yang Dekat dengan Rakyat

Tentara yang Dekat dengan Rakyat

KAKEK, kalau besar nanti cucu ingin menjadi tentara,” kata sang cucu kepada kakeknya.

“Wah bagus itu cita – citamu. Kalau ingin menjadi tentara harus dipersiapkan sejak sekarang. Biasakanlah hidup disiplin, tertib dan teratur serta mandiri. Siap setiap saat, tidak boleh malas – malasan seperti sekarang ini” jawab sang kakek.

“Siap kakek. Mulai besok cucu akan lebih tertib dan disiplin” kata cucu.

Sang kakek tersenyum mendengar janji cucunya, kemudian bertanya “Mengapa kamu ingin menjadi tentara?”

“Kelihatan gagah dan kuat kek. Keren lah..” jawab cucu.

Kembali sang kakek tersenyum mendengar jawaban cucunya. Pikiran pun terbawa ke masa lalu, ketika dulu ayahnya masih menjadi tentara. Hidupnya sangat sederhana, tidak neko – neko. Sangat peduli dengan lingkungan, tak hanya soal pertahanan dan keamanan, juga masalah sosial, ekonomi dan budaya, terkait adat istiadat dan norma sosial.

Yah, tentara memang harus dekat dengan rakyat. Tentara harus merakyat seperti ditekankan oleh Pangdam Jaya, Mayjen TNI Untung Budiharto ketika memimpin  Apel Gelar Pasukan Satuan Jajaran Kodam Jaya, di Lapangan Jayakarta, Kamis (27/1/2022).

“TNI adalah Kita, artinya bagaimana sikap kita terhadap Rakyat, karena Rakyat merupakan Ibu Kandung TNI, "tegas Pangdam Jaya.

Itulah sebabnya, TNI harus senantiasa membangun kedekatan dengan rakyat. Mengapa? Jawabnya karena sistem pertahanan TNI adalah pertahanan rakyat semesta. Maknanya, TNI tidak bisa sendiri dalam melaksanakan tugas pertahanan di seluruh wilayah Indonesia yang begitu luas. Dibutuhkan peran serta seluruh elemen masyarakat dalam menjaga pertahanan dan keamanan tersebut.

Itu yang ditekankan Pangdam Jaya kepada jajaran Kodam Jaya agar selalu dekat dengan rakyat. Senantiasa membangun kedekatan dengan dengan seluruh lapisan masyarakat tanpa melihat, apalagi membedakan latar belakangnya, apapun profesinya.

Sang cucu yang sejak tadi menyimak penjelasan kakeknya bertanya “Kalau begitu Bapak Pangdam Jaya, juga tentara rakyat kek?”

Kakek menjawab “ Begitu cucuku, TNI adalah tentara rakyat, lahir dari rakyat. Apalagi Pak Untung Budiharto, lahir di Dusun Benda, Desa Pangkah, Kabupaten Tegal. Tampil merakyat sudah menjadi karakter sejak kecil. Senantiasa low profile, meski sekarang sudah bintang dua, tetap rendah hati”

Cucu: Sepertinya, kakek tahu banget soal Pangdam Jaya?

Kakek menjawab “ Kakek tahu dari baca berita di media ini. Juga nonton di Youtube- poskota TV”

Yang hendak kakek sampaikan, jika Pangdam Jaya Mayjen TNI Untung Budiharto dekat dengan rakyat, bukan hal yang baru baginya karena sejak kecil memang telah merakyat. Suka bergaul dengan teman- temannya tanpa membeda – beda latar belakang keturunan, agama,  tidak mempersoalkan asal usul.

Selalu berpikir positif (positive thinking) kepada setiap orang termasuk yang baru dikenalnya, siapapun dia. Bukan berprasangka buruk (negative thinking).

Pitutur luhur mengajarkan, jika selalu berpikir positif, tak hanya mendorong tumbuhnya energi positif, juga menghasilkan sesuatu  hal yang sangat positif bagi dirinya dan lingkungan sekitarnya.

Membangun kedekatan dengan rakyat, termasuk di dalamnya menyerap kehendak, masukan, kritikan, keinginan, dan aspirasi rakyat serta mampu mendeteksi denyut nadi masyarakat.

Semoga jajaran Kodam Jaya di bawah kepemimpinan Mayjen TNI Untung Budiharto semakin jaya, kian dekat dan menyatu dengan rakyat. (Jokles)

Berita Terkait

Makan Tak Enak, Tidur Tak Nyenyak

Senin 31 Jan 2022, 07:30 WIB
undefined

News Update