Tersinggung Diminta Cepetan, WTS Tewas Dicekik di Ranjang

Sabtu 29 Jan 2022, 07:52 WIB
Tersinggung Diminta Cepetan, WTS Tewas Dicekik di Ranjang

Tersinggung Diminta Cepetan, WTS Tewas Dicekik di Ranjang

SEBAGAI lelaki hidung belang pemula, Jaya Wikenthu, 22, main perempuan bukan sekedar melepas syahwat, tapi sekaligus traveling juga. Karenanya ketika diminta cepetan mainnya, dia jadi tersinggung. Langsung saja Suranti, 19, dicekik di atas ranjang dalam kondisi bugil hingga wasalam.

Semenjak ada internet di mana gambar porno bisa diakses begitu mudah, anak muda kita menjadi cepat dewasa. Survei KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) membuktikan, 97 persen remaja Indonesia (pelajar SMP-SMA) sudah mengakses situs porno. Akibatnya kasus “Sum Kuning” (baca: perkosaan masal) sering terjadi, dan pekerjaan polisi makin sibuk memerangi generasi “Sastro Pandelepan” alias tukang main perempuan.

Jaya Wikenthu anak muda dari Brebes (Jateng) termasuk remaja yang jadi sorotan KPAI tersebut. Usia begitu muda, sudah doyan main perempuan gara-gara kebanyakan nonton video bokep di HP canggihnya. Cuma sebagai praktisi hidung belang yang berpendidikan, dia tak mau gerudak-geruduk saja. Semuanya harus melalui tahapan, dari gagasan, narasi, baru kerja kerja kerja...., maksudnya dikerjain, gitu!

Di daerahnya urusan wisata ranjang sebetulnya juga ada. Mungkin Jaya Wikenthu sudah bosen “traveling” di kompleks WTS Ciregol Tonjong, sehingga dia ekspansi ke daerah Tegal, tepatnya di eks kompleks WTS Paleman, Kecamatan Suradadi. Sesuai konsep kehidungbelangan, dia memilih pasangan sebagai gagasan, dialah Suranti yang asal Cianjur. Untuk narasinya adalah: tawar menawar harga. Waktu itu Suranti pasang harga Rp 300.000,- ditawar Rp 150.000,- tak dikasih, sehingga jadilah harga kesepakatan Rp 200.000,-

Nah, sekarang tinggal kerja, kerja, kerja! Tapi ternyata di luar dugaan Suranti, mainnya Jaya Wikenthu lama sekali tak kunjung selesai, padahal pelanggan lain sudah ngantri. Maka dia pun membentak, “Lama amat sih, cepetan dong! Pelanggan saya bukan cuma kamu!” Mungkin Suranti ingat motto Wapres JK saat mendampingi SBY dulu, lebih cepat lebih baik!

Rupanya Jaya Wikenthu tak mau rugi bandar, sudah mengeluarkan uang Rp 200.000,- harus dicucuk-cucukke (sesuai) kata orang Solo. Tapi gara-gara bentakan Suranti, mesin jadi ngedrop. Tersinggunglah Jaya Wikenthu. “Lama yang biarin, wong nggak makan pulsa ini!” Tapi gara-gara mesin ngedrop dadakan dan bensin tak mau naik, dia jadi marah dan kalap. Langsung saja tangannya pindah ke leher Suranti, dan dicekiklah hingga wasalam.

Jaya Wikenthu sudah kehilangan selera. Setelah berpakaian segera malam itu juga dia pulang ke Brebes, tapi esok paginya sudah dijemput polisi dan digelandang ke Polres Tegal. Dalam pemeriksaan dia mengaku tersinggung karena dibentak dan diminta mainnya jangan lama-lama.

Mungkin Jaya Wikenthu direken main gundu saja. (GTS)

Berita Terkait
News Update