JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Tembus 8.000, Kasus Positif Covid-19 kembali melonjak, kenaikan didominasi oleh tiga provinsi.
Kasus positif Covid-19 sulit dibendung karena terus mengalami peningkatan, pada hari Kamis (27/1/2022) sudah tembus 8.000.
Satgas meminta masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19.
Mereka yang terkonfirmasi positif positif Covid-19 pada hari Kamis (27/1/2022) bertambah sebanyak 8.077 kasus, sehingga secara nasional mereka terpapar ada 4.309.270.
Demikian pengumuman dari Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 tentang perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia.
Sedangkan mereka yang sembuh juga terus meningkat, pada hari Kamis (27/1/2022) bertambah sebanyak 1.643 kasus, sehingga secara keseluruhan mereka yang sembuh mencapai 4.129.305.
Mereka yang wafat akibat Covid-19 terus menurun jumlahnya, pada hari Kamis (27/1/2022) bertambah sebanyak 7 kasus, total mereka yang wafat ada 144.261.
Satgas juga mengumumkan adanya enam provinsi yang mengalami penambahan kasus positif Covid-19 tertinggi pada hari Kamis (27/1/2022).
Enam provinsi tersebut yakni, DKI Jakarta berada di puncak dengan penambahan terbanyak 4.149 kasus, Jawa Barat bertambah 1.744 kasus.
Kemudian Banten bertambah 1.291 kasus, Jawa Timur bertambah 255 kasus, Bali bertambah 212 kasus dan Nawa Tengah bertambah 136 kasus.
Juru Bicara Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengungkapkan, kasus positif Covid-19 terus mengalami peningkatan, bahkan mencapai Angka 7.000 kasus dalam sehari.
"Kenaikan kasus ini didominasi oleh DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten serta kabupaten/kota aglomerasi Jabodetabek," terang Wiku dalam keterangannya, Kamis sore (27/1/2022) yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden.
"Untuk itu saya mohon kepada pemerintah daerah khususnya daerah yang disebutkan tadi agar kembali meningkatkan pengawasan protokol kesehatan," pinta Wiku.
Selain itu, lanjut dia, terus mengupayakan vaksinasi khusus bagi lansia dan mereka yang memiliki komorbid.
"Pemda melakukan evaluasi kegiatan masyarakat saat ini agar dilakukan penyesuaian jika diperlukan," tutup Wiku. (johara)