ADVERTISEMENT
Rabu, 26 Januari 2022 21:30 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
TIONGKOK, POSKOTA.CO.ID - Kriminalisasi terhadap para jurnalis yang terjadi di Tiongkok diserukan kelompok pembela kebebasan pers kepada dunia.
Seruan disampaikan di tengah akan dimulainya Olimpiade Musim Dingin Beijing dalam dua pekan mendatang.
Kelompok advokasi One Free Press Coalition mengalokasikan sepuluh spot yang tersedia dalam daftar tersebut bagi jurnalis yang bertugas di Tiongkok dan Hong Kong dalam daftar terbaru jurnalis yang terancam bahaya yang dirilis setiap bulan.
Kelompok advokasi tersebut terdiri dari lebih 30 perusahaan media dan kelompok pembela hak asasi manusia.
Jimmy La, pendiri surat kabar prodemokrasi di Hong Kong, Apple Daily, dan Zhang Zhan, pengacara yang beralih profesi menjadi jurnalis berada di urutan teratas.
Zhang Zhan telah dipenjara sejak Mei 2020 karena reportasenya mengenai pandemi di Wuhan yang dia luncurkan lewat kanal YouTube.
Tiongkok berada dalam peringkat teratas dalam daftar negara yang memenjarakan para jurnalis selama tiga tahun berturut-turut menurut data milik organisasi Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) yang berbasis di New York.
Setidaknya 50 jurnalis telah dipenjara hingga Desember 2021 karena hasil reportase mereka. Termasuk di antaranya reportase soal pandemi COVID-19.
Steven Butler, program kordinator CPJ untuk wilayah Asia mempertanyakan Komite Olimpiade Internasional (IOC).
“Apakah itu situasi yang IOC anggap sebagai situasi di mana pertandingan dapat berjalan secara bebas dan terbuka? Di mana para atlet dapat berkompetisi dan merayakan sesuai standar Olimpiade?” tanyanya.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT