ADVERTISEMENT

Rekor Baru, Varian Omicron Korea Selatan Tembus 8.571, Pemerintah Waspadai Liburan Imlek

Selasa, 25 Januari 2022 09:42 WIB

Share
Varian Omicron Korea Selatan tembus diatas 8.571, pemerintah waspadai liburan Imlek yang akan segera datang.  (Foto/dokposkota)
Varian Omicron Korea Selatan tembus diatas 8.571, pemerintah waspadai liburan Imlek yang akan segera datang.  (Foto/dokposkota)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Varian Omicron Korea Selatan tembus diatas 8.571, pemerintah waspadai liburan Imlek yang akan segara datang. 

Pencapaian kasus di Korea Selatan ini merupakan pertama kalinya sejak pandemi Covid-19 mewabah dan ini merupakan dampak dari munculnya varian Omicron.

Seperti dirilis oleh reuters, Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) melaporkan bahwa saat ini telah terdapat sebanyak 8.571 kasus untuk Senin 24/1/2022 lalu dan telah membuat rekor baru dimana catatan kasus tertinggi terjadi pada Desember 2021 dengan pencapaian sebanyak 7.848 kasus.

Meskipun varian Omicron lebih cepat menular namun tidak begitu berdampak membayahakan bahkan mematikan.

Akibat kenaikan kasus Omicron tersebut pemerintah Korea Selatan telah menbali memberlakukan pembatasan jaraak pada Desember lalu dengan ketat untuk mengantisipasi kondisi kritis yang akan dialaami oleh rumah sakit dalam melakukan pewaratan pasien.

Lonjakan kasusu Omicron tersebut terjadi menjelang liburan tahun baru Imlek, dimana kebiasaan warga Korea melakukan perjalanan serta mengunjungi keluarganya.

Dalam menekan penyebaran ini, Perdana Menteri Kim Boo-kyum mengeluarkan pernyataan khusus pada hari Senin lalu untuk meminta agar warga Korea Selatan dapat menahan diri untuk melakukan perjalanan perjalanan dan pertemuan selama liburan yang dimulai pada hari Sabtu depan.

"Tidak ada bedanya dengan menyiramkan bahan bakar ke api yang besar jika semua orang melakukan perjalanan ke seluruh negeri dan bertemu satu sama lain," katanya.

 

Korea Selatan telah mencatat 733.902 infeksi Covid-19 dan 6.540 kematian, data KDCA menunjukkan, meskipun hampir 95% orang dewasa telah divaksinasi lengkap dan lebih dari setengahnya telah menerima suntikan booster.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT