Monyet Hantu & Ular Siput di Antara 224 Spesies Baru Ditemukan di Wilayah Mekong

Rabu 26 Jan 2022, 10:41 WIB
Monyet Hantu dan Ular Siput, dua hewan spesies baru yang masuk dalam daftar WWF. (Foto: AP).

Monyet Hantu dan Ular Siput, dua hewan spesies baru yang masuk dalam daftar WWF. (Foto: AP).

POSKOTA.CO.ID - Seekor monyet dengan lingkaran putih di sekitar matanya termasuk di antara 224 spesies baru yang terdaftar dalam laporan terbaru World Wide Fund (WWF) di wilayah Mekong.

Laporan kelompok konservasi tersebut, yang dirilis pada hari Rabu, menyoroti perlunya melindungi keanekaragaman hayati dan habitat yang kaya di wilayah tersebut, yang meliputi Vietnam, Kamboja , Laos, Thailand, dan Myanmar.

Dilansir dari The Guardian, Rabu (26/1/2022), spesies ini terdaftar dan ditemukan pada 2020 tetapi laporan tahun lalu tertunda. Monyet, spesies baru lutung Popa yang ditemukan di gunung berapi Gunung Popa yang telah punah di Myanmar, adalah satu-satunya mamalia baru.

Ada juga lusinan reptil, katak dan kadal air yang baru diidentifikasi, ikan, dan 155 spesies tanaman, termasuk satu-satunya spesies bambu sukulen yang diketahui, ditemukan di Laos.

Lihat juga video “Terpapar Covid-19, SMPN 77 Melakukan tes PCR”. (youtube/poskota tv)

Wilayah Mekong adalah hotspot keanekaragaman hayati dan rumah bagi harimau, gajah Asia, saola — hewan yang sangat langka yang juga disebut unicorn Asia atau spindelhorn — dan ribuan spesies lainnya.

"Para ilmuwan telah mengidentifikasi lebih dari 3.000 spesies baru di kawasan itu sejak 1997," kata WWF.

Kadal air Doi Phu Kha adalah salah satu spesies baru yang terdaftar dalam pembaruan terbaru Dana Margasatwa Dunia di wilayah Mekong. foto: AP

Laporan WWF menyebutkan para ilmuwan menggunakan pengukuran dan sampel dari koleksi museum untuk membandingkan dan mengidentifikasi perbedaan utama dengan fitur hewan dan tumbuhan yang baru ditemukan.

Kurator dari Institut Zoologi Universitas Cologne, Thomas Ziegler, yang ikut menulis laporan itu mengatakan, mempelajari perbedaan seperti itu dapat membantu menentukan kisaran spesies dan ancaman terhadap kelangsungan hidup mereka.

Namun, mengidentifikasi spesies baru itu rumit, dan terkadang hanya dapat ditentukan dengan menggunakan berbagai metode, seperti panggilan katak dan data genetik yang digunakan untuk membedakan katak kecil daun kapulaga, yang ditemukan tinggi di pegunungan Kapulaga di suaka margasatwa.

Berita Terkait
News Update