Masih Misteri, Klaster Makam Klan Berusia 3.000 Tahun Ditemukan di Tiongkok

Selasa 25 Jan 2022, 22:00 WIB
Kuda yang dikubur bersama orang mati yang dihiasi dengan untaian tali cangkang kerang di situs Shaojiapeng. (Sumber: Xinhua)

Kuda yang dikubur bersama orang mati yang dihiasi dengan untaian tali cangkang kerang di situs Shaojiapeng. (Sumber: Xinhua)

TIONGKOK, POSKOTA.CO.ID - Klaster makam berskala besar dari akhir era Dinasti Shang (1600-1046 SM) ditemukan di Desa Shaojiapeng Kota Anyang di Provinsi Henan Tiongkok.

Keterangan ini disampaikan institut peninggalan budaya dan arkeologi kota tersebut.

Situs ini ditemukan pada Januari. Temuan ini terletak 2,4 kilometer dari istana dan kuil leluhur reruntuhan Yin, sebuah situs Warisan Dunia UNESCO.

Situs ini diyakini sebagai area tempat tinggal utama bagi sebuah klan bernama "Ce" di era Dinasti Shang. Demikian dilansir Xinhua.

Huruf Mandarin "Ce" ditemukan pada prasasti barang-barang perunggu yang ditemukan di relik pemakaman itu yang menunjukkan identitas klan tersebut.

Sebanyak 18 fondasi bangunan, 24 makam, empat tambatan kuda dan kereta, bersama dengan berbagai peninggalan termasuk barang-barang perunggu, benda giok dan batu, peralatan tulang dan kerang yang sangat indah, ditemukan dalam penggalian yang berlangsung selama dua tahun di situs itu.

Terdapat enam kereta dan beberapa prajurit serta kuda yang dikubur bersama orang mati ditemukan di dalam lubang-lubang tersebut dengan dekorasi mewah pada reliknya.

Beberapa prajurit ditemukan mengenakan topi dengan untaian tali cangkang kerang dan dahi beberapa kuda dihiasi dengan lapisan emas dan alas perunggu.

"Ini sangat langka di antara penemuan kuno di Anyang, mencerminkan status dan kekuasaan yang luar biasa dari pemilik kereta," kata Kong Deming selaku Direktur Institut Peninggalan Budaya dan Arkeologi Kota Anyang.

Misteri yang tersisa dari situs itu masih berupaya dibuka para peneliti. Termasuk status sosial klan tersebut, pembagian kerja mereka, dan hubungan mereka dengan keluarga kerajaan Shang.

Kong Deming menyebutkan peninggalan di situs itu beragam dan relatif terpelihara dengan baik sehingga menjadikannya sangat penting untuk studi tentang ruang lingkup dan tata letak reruntuhan Yin. ***

Berita Terkait

Penampakan Rumah Terbalik, Begini Wujudnya

Jumat 28 Jan 2022, 07:00 WIB
undefined
News Update