JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di SMA Negeri 86 Bintaro, Jakarta Selatan, distop sementara menyusul 3 siswa dan 2 guru terjangkit Covid-19.
Pembelajaran kembali digelar secara online sejak Senin, 24-28 Januari 2022.
Kepala Sekolah SMA Negeri 86 Jakarta Sunaryo menjelaskan, kebijakan ini demi kesehatan bersama.
Pembelajaran jarak jauh (PJJ) di sekolah yang terletak di Jalan Bintaro Permai IV, Bintaro, Pesanggrahan, Jaksel, ini diberlakukan selama lima hari.
Sunaryo mengungkapkan, pihaknya lebih dahulu menerima informasi adanya siswa yang terjangkit Covid-19 dari salah satu orangtua siswa.
"Itu awalnya di hari Minggu, 16 Januari 2022. Orangtua (ibu) itu izin ke sekolah anaknya tidak bisa masuk sebab bapaknya positif Covid-19," ujar Sunaryo.
Anak kelas XI tersebut lalu menjalani tes secara mandiri dan hasilnya negatif covid-19. Namun, pihak sekolah tetap mengizinkan anak itu tidak masuk sekolah. "Tapi di cek (tes) selanjutnya ternyata positif (Covid-19)," ujar Sunaryo.
Setelah itu, dua siswa lainnya dan dua guru juga diketahui terpapar Covid-19.
Menurut Sunaryo, kedua siswa ini berbeda kelas dengan anak kelas XI yang pertama kali dilaporkan positif covid-19.
"Adapun laporan soal dua guru yang terpapar itu pada Kamis, 20 Januari 2022. Dua orang guru ini mulai Jumat, 21 Januari 2022, sudah isolasi mandiri di rumah," terang Sunaryo.
Oleh karena itu, sambung Sunaryo, dengan adanya tiga siswa dan dua guru positif covid-19, SMA 86 lalu berkonsultasi dengan sejumlah pihak terkait seperti puskesmas setempat dan Suku Dinas Pendidikan.
Keputusannya PTM di SMA 86 dihentikan sementara selama lima hari sejak Senin kemarin hingga Jumat, 28 Januari 2022.
Sunaryo menambahkan, selama PTM dihentikan sementara, pihak sekolah melakukan tracing covid-19 melalui tes swab PCR kepada seluruh siswa, guru, dan karyawan SMA 86 secara bergiliran.
Tes swab PCR itu mulai digelar hari ini.
"Hari ini hanya kelas X dengan 4 kelas. Kemudian besok kelas XI, kelas XII, ditambah guru serta seluruh karyawan," ujar Sunaryo.
Sementara terkait apakah tiga siswa dan dua guru tertular terpapar Covid-19 varian Omicron atau bukan, Sunaryo belum bisa berkomentar. Sebab, kata dia, belum ada analisis dari pihak puskesmas mengenai hal tersebut. (adji)