ADVERTISEMENT

Banyak yang Kaget! 12 Juta PBI BPJS Kesehatan Dibekukan, Anggota DPR dari PKS: Masyarakat Berhak Tahu

Selasa, 25 Januari 2022 11:06 WIB

Share
Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKS, Netty Prasetiyani Aher. (foto: ist)
Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKS, Netty Prasetiyani Aher. (foto: ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Anggota Komisi IX DPR, Netty Prasetiyani menyoroti dibekukannya 12 juta peserta Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI-JK) BPJS Kesehatan oleh Kementerian Sosial (Kemensos).

"Pemerintah harus bisa menjelaskan secara transparan alasan di balik dibekukannya data tersebut. Masyarakat berhak tahu kenapa data mereka dibekukan, apalagi banyak dari mereka yang bergantung pada hal ini," kata Netty, Selasa (25/01/2022)

Pada rapat dengan Komisi IX DPR RI beberapa waktu lalu, Sekjen Kemensos mengatakan pemerintah sudah menetapkan 96,8 juta peserta PBI.

Namun, dalam proses pembenahan data, disampaikan oleh Sekjen Kemensos ada 12 juta peserta PBI yang dibekukan kepesertaannya.

"Pandemi ini sudah menambah banyak orang dengan kemiskinan baru, orang dengan ketimpangan ekonomi. Kalau kemudian ini hanya diterima sebagai sebuah upaya data cleansing, seharusnya kalimat ini tidak bisa berhenti di sini saja," kata Netty. 

Netty meminta agar pemerintah tidak lepas tangan dan punya solusi.

"Pemerintah harus punya solusi, kalau ini dibekukan apa tindak lanjutnya banyak masyarakat di luar sana yang mengeluhkan tak aktifnya BPJS Kesehatan mereka. Di Dapil saya saja, Cirebon, banyak yang kaget ketika ada 10 ribu yang di-freeze," tambahnya. 

Netty juga meminta agar BPJS Kesehatan berperan aktif untuk menyelesaikan masalah tersebut.

"BPJS Kesehatan jangan cuma diam dan menunggu, tapi harus berperan aktif. Harus ada upaya aktif untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Kami pastinya di Komisi IX akan siap membantu agar masalah ini cepat selesai," katanya.

 

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT