Alhamdulillah! Presiden Jokowi Bagikan Kabar Baik, Peserta BPJS Kesehatan Bisa Dapat Vaksin Booster Covid-19 di Awal Tahun 2022

Rabu 20 Okt 2021, 09:50 WIB
Vaksin Booster (Foto: Istimewa)

Vaksin Booster (Foto: Istimewa)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Ada kabar baik bagi para peserta penerima bantuan iuran (PBI) dan non-PBI dari BPJS Kesehatan.

Mulai pada awal tahun 2022 mendatang, para peserta BPJS Kesehatan itu akan segera menerima suntikan vaksin booster Covid-19.

Kabar tersebut didapat dari perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) langsung yang mana ia sangat menginginkan agar kegiatan vaksin booster Covid-19 harus segera dilaksanakan.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto setelah menghadiri acara rapat terbatas (virtual) evaluasi PPKM beberapa waktu yang lalu.

“Arahan Bapak Presiden, tadi sudah disampaikan bahwa nanti vaksin booster (Covid-19) diharapkan bisa dilaksanakan di awal tahun depan,” kata Menko Airlangga, dikutip pada Senin (18/10/2021).

Maka dari itu Menko Airlangga menyampaikan bahwasannya Presiden Jokowi ingin mekanisme penyuntikan vaksin booster harus dipersiapkan mulai dari sekarang.

“Ini mohon dipersiapkan mekanismenya baik yang berbasis PBI dan yang berbasis non-PBI,” paparnya.

Sebelumnya Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria sempat menyebut bahwa sangat memungkinkan apabila vaksin dosis 3 atau booster diberikan untuk masyarakat umum.

Namun, pihaknya masih akan menunggu aturan resmi dari pemerintah pusat. Karena sebagaimana diketahui, vaksin dosis ketiga atau booster saat ini baru diberikan pemerintah untuk para tenaga kesehatan (nakes).

Mengingat mereka sebagai garda terdepan dalam menangani pasien Covid-19 sehingga sangat rentan terpapar.

"Sementara ini kan booster itu diperuntukan untuk nakes, kedepan bisa saja pemerintah bikin kebijakan kalau ada yang ingin booster bayar atau juga pemerintah menunjuk tempat-tempat tertentu," ujar Ariza, Kamis (9/9/2021) malam.

Menurutnya, keinginan masyarakat untuk mendapat suntikan vaksin Covid-19 dosis ketiga agar merasa aman memang cukup tinggi.

Hanya saja, pemerintah perlu melakukan kajian terlebih dulu kala booster tersebut diberikan gratis sebagaimana dosis pertama dan kedua.

"Ya kalau semua mesti gratis dan memiliki di bayarin habis dong uang pemerintah. Dalam hal ini pemerintah juga kan harus bijak, karena banyak sekali yang juga perlu dibiayai seperti pembangunan, kesejahteraan dan lain lain," paparnya.

Sebelumnya, beredar kabar juga adanya laporan yang menyebutkan sejumlah pejabat yang menerima vaksin Covid-19 dosis ketiga atau booster di salah satu tempat yang ada di di kawasan Sudirman. (cr03)

Berita Terkait
News Update