ADVERTISEMENT

Tidak Paham Bahasa Madura, Wapres Gunakan Penerjemah Saat Berdialog Dengan Pengungsi Semeru

Jumat, 14 Januari 2022 16:46 WIB

Share
Wapres KH Ma'ruf Amin bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat berdialog dengan para pengungsi Gunung Semeru. (Foto: Setwapres)
Wapres KH Ma'ruf Amin bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat berdialog dengan para pengungsi Gunung Semeru. (Foto: Setwapres)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Tidak paham bahasa Madura, Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin menggunakan penerjemah saat berdialog dengan pengungsi korban letusan Gunung Semeru, di lokasi pembangunan Hunian Sementara (Huntara) Desa Sumber Mujur, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jumat (14/01/2021). 

"Monggoh, monggoh yang mau bertanya," terang Wapres mempersilakan untuk bertanya. Setelah itu, karena tidak paham bahasa Madura, Wapres menggunakan penerjemah untuk berdialok dengan pengungsi Gunung Semeru. 

Wapres menunjuk Sekjen Kementerian PUPR M Zainal Fatah menjadi penerjemah kebetulan berasal dari Madura.

Salah seorang pengungsi bernama Mujlaki berdiri dan mulai berbicara dengan bahasa Madura. "Tak langkung kula gebei bahasa Madura," ucap Muljaki yang berarti 'mohon izin saya memakai bahasa Madura'. 

"Monggoh, monggoh," jawab Wapres. Sontak saja jawaban Wapres tersebut mengundang tawa para pengungsi lainnya, karena kata "monggoh" merupakan bahasa Jawa meskipun artinya silahkan. 

Dengan adanya canda Wapres ini, suasana dialog pun berlangsung cair. Para pengungsi yang awalnya tampak tegang berubah menjadi sumringah. 

"Atas nama tokoh masyarakat saya mengucapkan terima kasih tak terhingga, Bapak Wapres sudah berkenan hadir di Sumber Mujur," ungkap Muljaki yang tetap menggunakan bahasa Madura.

Kepada para pengungsi, Wapres kembali meyakinkan bahwa Huntara akan segera dibangun dan akan dilanjutkan dengan Hunian Tetap (Huntap). 

"Insya Allah, apa yang diharapkan segera (direalisasikan) dan sudah disiapkan. Ini sudah disiapkan secara matang, dan Insya Allah seperti tadi dikatakan Pak Bupati sudah mulai (pembangunannya), dalam waktu yang singkat, bisa (selesai)," tegas Wapres. 

Meskipun saat ini yang sedang dibangun Huntara, Wapres memastikan bahwa kemudian akan dilanjutkan dengan pembangunan Huntap di lokasi yang sama.

"Jadi nanti dapat dua tempat ya, (hunian) sementara dapet, tambah yang (hunian) tetapnya. Jadi malah dapat dua tempat," ungkapnya. 

Ia pun menambahkan bahwa Huntara yang akan dibangun cukup baik dan layak huni, bahkan nanti Huntapnya juga akan lebih baik.

"Nanti kalau ini buat Huntap, yang Huntaranya buat apa? Ya buat apa saja ya Pak Bupati. (Bisa) buat dapur, jemuran, mau diperluas kamarnya bisa," ujarnya.

Untuk itu, Wapres mengimbau agar para pengungsi tetap tenang dan bekerja seperti biasa meskipun di tempat sementara. 

"Sekarang Bapak Ibu tenang, yang bekerja ya bekerja di tempat sementara. Insya Allah pengungsian sementara (nanti) dapat Huntara, disambung Huntap," tutur Wapres.

"Insya Allah sedikit bersabar, tidak lama lagi. Lebaran sudah ada di sini. Lebaran sudah menempati tempat (ini)," pungkasnya.

Hadir dalam acara dialog tersebut, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Plt. Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi dan lainnya. (johara)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT