Sopir truk lainnya, Syaefuddin juga menyampaikan kasus pencurian serupa kerap terjadi sehingga meresahkan para sopir.
Para sopir truk yang jadi korban umumnya tak melapor ke polisi sebab takut para pelaku akan berbuat lebih buruk jika mereka melapor.
Terlebih lagi, pelaku beraksi dalam komplotan.
"Resah kejadian kayak begini sudah lama. Saya takut buat melapor karena mereka banyak, satu orang beraksi di belakangnya banyak teman-temannya. Rata-rata anak-anak tanggung (remaja)," jelas Syaefuddin.
Para sopir truk pun berharap Perumda Pasar Jaya selaku pengelola Pasar Induk Kramat Jati serta jajaran Polres Metro Jakarta Timur meningkatkan pengamanan di area parkir sopir truk.
Serta meringkus seluruh komplotan maling di Pasar Induk Kramat Jati, agar ketika bongkar muat berlangsung para sopir truk dapat nyaman beristirahat usai menempuh perjalanan.
"Mereka biasanya main (beraksi) jam 04.00 WIB sampai jam 06.00 WIB. Maunya sih pelaku di berantas semua, biar aman. Karena kita kalau sudah sampai sini lelah, mau istirahat," ungkap Syaefuddin.
Sementara itu, Kapolsek Kramat Jati, Kompol Tuti Aini mengatakan pihanya tengah menyelidiki aksi pencurian yang terjadi dalam video.
"Terkait video masih kita lidik," ungkapnya. (ardhi)