Kerja di Jakarta dapat istri, mau dipoligami bini tak sudi. (Ilust/poskota)

Nah Ini Dia

Kerja di Jakarta Dapat Istri Mau Dipoligami Bini Tak Sudi

Minggu 09 Jan 2022, 07:30 WIB

Jauh dari Sukoharjo ke Jakarta, tujuan Sukir, 50, untuk cari kerja. Tapi celakanya, boyong keluarga saja tak mampu, kok malah mau poligami.

Bininya di Sukoharjo menolak, tapi Sukir ngotot dengan bikin surat nikah palsu.

Akal bulus suami ketahuan Ny. Wanti, 48, sehingga Sukir pun dilaporkan ke polisi.

Kaum lelaki memang aneh, jika bicara soal bonggol dia jadi lupa pada kemampuan benggol.

Padahal bisa memanjakan bonggol manakala stok benggolnya memadai.

Jika tidak, meski hati jadi dongkol, si bonggol harus menerima takdirnya, kembali pada jatahnya sejak pengantin baru.

Kasarnya, jelek atau cantik terimalah istri perdanamu!

Sukir warga Bendosari Kabupaten Sukoharjo (Jateng) termasuk lelaki yang tak bisa bersyukur di muka bumi.

Bini satu saja tak mampu memboyongnya ke Jakarta, sok- sokan punya dua bini.

Maksudnya mungkin, dengan dua sangkar sekaligus, “burung”-nya takkan pernah terlantar, bisa manggung terus karena ada “sangkar” di Sukoharjo dan Jakarta.

Lelaki asal Sragen (Jateng) ini menikah dengan Wanti tahun 1989 dan menetap di rumah istri di Bendosari.

Tapi karena ekonomi tak semakin baik meski anak sudah dua, Sukir tinggalkan Sukoharjo dan mencari kerja di Jakarta.

Sayangnya gaji hanya pas- pasan, sehingga keluarga tetap di Sukoharjo. Sebulan sekali dia pulang kampung dalam rangka setor benggol dan bonggol.

Lama-lama Sukir merasa hidup begini tidak praktis amat, tiap bulan harus naik KA Senja Utama atau bis Rosalia Indah.

Maka ketika di Cawang dapat kenalan janda Haryanti, 40, langsung dikawini diam-diam secara siri.

Sejak itu Sukir tak harus pulang ke Sukoharjo sebulan sekali, sebab di Jakarta juga sudah punya “sangkar” sendiri meski belum resmi kawin KUA.

Kebahagiaan punya “sangkar” baru tak berlangsung lama, karena tempat kerjanya terdampak Covid-19.

Sukir yang terkena PHK akhirnya pulang kampung. Bukan ke Bendosari, tapi ke Kecamatan Sukoharjo tempat istri sirinya.

Nah, untuk menjaga kecurigaan warga, Sukir minta pada Wanti agar bisa menikah lagi.

Tapi rupanya istri perdana menolak dengan alasan, bini satu saja hidupnya sungsang sumbel, kok gaya- gayaan mau poligami segala.

Kembali ke Sukoharjo tak bisa ditawar, sedangkan Haryanti juga menuntut nikah resmi.

Lalu ada teman yang siap membantu, dicarikan surat nikah dari KUA Plosoklaten, Kediri.

Dengan uang Rp 2,5 juta resmilah pasangan Sukir-Haryati dengan surat nikah aspal tersebut.
Kaget juga Wanti atas pernikahan suami meski tanpa seizin dirinya.

Usut punya usut, surat nikah dari Plosoklaten itu palsu karena tak terdaftar di sana.

Lihat juga video “Poskota Terkini: Polda Metro Jaya Terapkan Crowd Free Night di Malam Tahun Baru”. (youtube/poskota tv)

Nah, Wanti pun lapor ke Polres Sukoharjo dan Sukir pun ditangkap.

Dalam pemeriksaan dia mengakui, nekad memalsukan surat nikah karena agar tak dicurigai warga di tempat istri barunya di Sukoharjo.

Gara-gara pemalsuan buku nikah ini Sukir terancam penjara 8 tahun. 

Coba, kalau hanya memalsukan gigi, polisi dijamin takkan cawe-cawe. (GTS)
 

Tags:
Nah Ini DiaKerja di Jakarta Dapat IstriMau Dipoligami Bini Tak Sudipoligamipoligami istri tak sudi

Administrator

Reporter

Administrator

Editor