Wapres Serahkan Anugerah Lingkungan PROPER 2021 KLH yang Bertema PROPER: Inovasi Sosial Untuk Indonesia Maju

Kamis 30 Des 2021, 08:42 WIB
Wapres KH. Ma'ruf Amin (tengah) bersama Menteri LHK, Siti Nurbaya dan seorang yang mewakii penerima Proper 2021 di Istana Wapres, Jakarta

Wapres KH. Ma'ruf Amin (tengah) bersama Menteri LHK, Siti Nurbaya dan seorang yang mewakii penerima Proper 2021 di Istana Wapres, Jakarta

Kepedulian sosial harus terus ditingkatkan  untuk mengurangi dampak pandemi di tengah-tengah masyarakat sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan lingkungan.

Pelaksanaan kegiatan yang positif selama pandemi dapat diadopsi sebagai adaptasi kebiasaan baru (new normal). 

“Program PROPER turut berpartisipasi dalam rencana aksi Indonesia FOLU (Forestry and Other Land Use) Net Sink 2030. FOLU Net Sink 2030 merupakan perwujudan komitmen  Indonesia dalam melaksanakan reduksi emisi GRK dan mitigasi perubahan iklim  sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2016 tentang Pengesahan Paris Agreement to The United Nations Framework Convention on Climate Change,” ujar Wapres.

Selain upaya dunia usaha mendukung FOLU Net Sink 2030, telah diidentifikasi memiliki peran yang penting melalui pembangunan dan pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)  berbasis keanekaragaman hayati dengan area binaan mencapai 286.468,9 hektar yang tersebar di 27 Provinsi.

Dalam jangka panjang, perusahaan dituntut untuk mendukung Indonesia mencapai Net-Zero Emission pada Tahun 2060 atau diharapkan sedapat-dapatnya lebih awal.

Pada tahun 2021, PROPER terus melakukan inovasi diantaranya yaitu penerapan kriteria tanggap terhadap kebencanaan. Kriteria ini merespon pandemi Covid-19 yang terjadi.

Pada saat pandemi COVID-19, perusahaan diminta meredefinisikan kembali  program Corporate Social Responbility nya untuk membantu masyarakat menanggulangi bencana pandemi ini.

Pogram tanggap terhadap kebencanaan juga mampu mendorong perusahaan berkontribusi dalam program vaksinasi dengan jumlah 234.762 orang penerima vaksin dosis 1 dan 166.566 orang penerima vaksin dosis 2.

Selain itu, penerapan kriteria LCA (Life Cycle Assessment) yaitu metode untuk mengetahui jumlah energi, biaya, dan dampak lingkungan dari sebuah produk mulai dari cradle to grave (analisis keseluruhan siklus dari akuisisi bahan baku, proses produksi, konsumsi,  hingga pengolahan limbah).

Perusahaan dapat mempengaruhi atau membuat program bersama (creating shared value) kepada seluruh rantai pasok (supply chain) untuk mengurangi jejak dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh produknya.

Penerapan kriteria inovasi sosial yang merupakan program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh perusahaan yang dapat memenuhi kebutuhan sosial dengan cara yang lebih baik daripada solusi yang ada.

Untuk mengukur keberhasilan program inovasi sosial digunakan metode perhitungan Social Return of Investment (SROI). SROI merupakan suatu kerangka pengukuran untuk membantu organisasi memahami dan mengelola nilai sosial, lingkungan dan ekonomi yang dihasilkannya.

Berita Terkait
News Update