Wapres Nilai Kritikan Itu Sehat Bila Disampaikan Secara Konstruktif,Apalagi Kalau Disertai Solusi

Selasa 04 Jan 2022, 16:42 WIB
Wapres KH Ma'ruf Amin pada acara Podcast Deddy Corbuzier, Tangerang Selatan, Banten. (Foto: dok setwapres)

Wapres KH Ma'ruf Amin pada acara Podcast Deddy Corbuzier, Tangerang Selatan, Banten. (Foto: dok setwapres)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Wow keren. Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin diundang Podcast Deddy Corbuzier. Tampak Wapres mengenakan peci dan menghadap mikrofon, bincang-bincang dengan Deddy Corbuzier.

Sang host pun kali ini tampil dengan lebih tertutup, tidak memperlihatkan kekekaran otot-otonya seperti biasanya. Deddy Corbuzier juga bincangnya lebih santun, meklum di depan Wakil Presiden yang juga seorang kiyai dihormati.

Pada kesempatan itu, Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin meminta kepada seluruh masyarakat Indonesia menjaga persatuan. Namun, dia juga menilai kritikan itu sehat yang disampaikan secara konstruktif.

 "Seluruh elemen masyarakat diharapkan dapat terus bahu-membahu untuk membangun kesejahteraan Indonesia. Bersama pemerintah," terang Wapres pada acara Podcast Deddy Corbuzier, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (04/01/2022).

Selain itu, Wapres mengajak seluruh elemen untuk mengisi pembangunan dengan hal-hal bermanfaat bagi kemaslahatan masyarakat dan negara.

'Kita ikut menaruh bata. Satu bata, dua bata gitu. Karena Indonesia ini satu bangunan, yang kita bangun, diletakkan oleh para pendahulu dari generasi ke generasi," tambah Wapres.

Menurut dia, yang penting, masing-masing (me)naruh saja, semakin lama menjadi satu benteng besar dan memberi kemaslahatan untuk masyarakat Indonesia.

Wapres menilai Indonesia merupakan negara multi kultural dan memiliki konsensus nasional berupa Pancasila. Konsensus ini berisi kesepakatan untuk saling menghormati dan bertoleransi atas keragaman yang ada di negara ini.

Oleh karena itu, untuk menjaga persatuan Indonesia, konsensus ini harus terus dilaksanakan, sesuai dengan bunyi sila ke-tiga dalam Pancasila, “Persatuan Indonesia”. 

Lebih lanjut Wapres menyampaikan, sebagai negara yang memiliki keragaman, potensi perpecahan pun cukup besar untuk terjadi di Indonesia, sehingga, dalam mengutarakan pendapat yang berbeda-beda hendaknya dapat disampaikan dalam koridor aturan yang telah ditetapkan agar tidak menimbulkan konflik atau keresahan di masyarakat. 

"Kan kita ada kesepakatan. Cara-cara kita menyampaikan aspirasi itu ada konstitusional, ada aturannya, ada cara-caranya, ada mekanismenya. Semua di Indonesia ini bisa memperjuangkan aspirasinya asal menggunakan mekanisme yang ada, yang disediakan,” urai Wapres.

Berita Terkait
News Update