Lagi-lagi terjadi, kisah suami “makan” adik ipar sendiri.
Aktornya kali ini Ngatijo, 35, warga Ampel Boyolali. Titin, 25, adik iparnya jadi ajang pelampiasan sampai melahirkan.
Tapi malu sama tetangga, orok yang baru lahir itu lalu dibekap sampai mati dan dikubur diam-diam. Akhirnya Ngatijo ditangkap polisi.
Jika lihat data di Mbah Google, kisah suami makan adik ipar itu sudah klasik banget, karena seringnya terjadi. Anti klimaksnya juga seperti itu.
Ketika adik ipar hamil, diselesaikan dengan pengguguran. Ada juga sampai melahirkan, dan kemudian oroknya dicekik sampai mati.
Maka orang Jawa punya istilah, ipar disebut IPE, ternyata itu akronim: Iki ya penak (enak juga ini).
Kali ini yang merasa nyaman menjalin asmara dengan adik ipar adalah Ngatijo warga Kecamatan Tempel Kabupaten Boyolali, Jateng.
Adik ipar sampai menjadi tokoh alternatip karena dua hal.
Pertama, Titin itu memang cantik.
Kedua, Ngatijo memang lelaki celamitan, masak sih, adik ipar sendiri kok digasak juga.
Jika dia punya barang tidak sampai dibrongos istri dan warga ini adalah sebuah keberuntungan.
Awalnya rumah tangga Ngatijo baik-baik saja.
Tapi entah kenapa sejak Corona melanda Indonesia, Ny. Marni, 30, prokesnya sampai ke suami segala.
Ngatijo diminta jaga jarak, mau masuk kamar saja harus pakai cairan hand sanitizer pula. Resikonya sering sang istri menolak melayani kewajiban pada suami.
Pasalnya urusan begituan soal jaga jarak pastilah dinolkan.
Dalam waktu bersamaan, Titin adik iparnya yang masih gadis sering tidur di rumah. Di samping cantiknya selangit, adik ipar ini tergolong jinak-jinak merpati.
Didekati gampang-gampang susah, tahu-tahu bisa nelur sendiri. Nah, katena pertimbangan itulah, untung-untungan tengah malam Ngatijo “agresi” ke kamar adik ipar.
Awalnya Titin menolak, tapi pada akhirnya dia bertekuk lutut dan berbuka paha juga.
Sejak itulah, asal adik ipar nginep di rumah, Ngatijo jadi rajin patroli ke kamar adik ipar.
Karena terlalu sering patroli, lama-lama Titin pun hamil. Tapi dia tak segera laporan kepada suami kakaknya tersebut.
Tahu-tahu sampai hari persalinan itu. Dan di sinilah kekejaman Ngatijo ditunjukkan, begitu bayi lahir langsung disambut dengan cekikan pada lehernya.
Hanya oek..... sekali, tapi langsung diam. Aksi busuk terungkap ketika dia menguburkan bayi itu di tengah malam.
Lihat juga video “Seorang Anggota Polisi Dikeroyok Saat Bubarkan Balapan Liar, Pelaku Ditangkap”. (youtube/poskota tv)
Warga yang melihatnya bertanya, ngubur apa Mas? Jawab Ngatijo enteng saja, “Ada kucing mati nih".
Esuk paginya tetangga penasaran, diam-diam dia menggali gundukan tanah itu.
Begitu dibuka, ya ampun...... bukan kucing tapi bayi merah.
Dia langsung lapor Pak RT dan Ngatijo pun diusut polisi. Dalam pemeriksaan dia mengaku tega membunuh bayi itu karena malu sama keluarga.
Aneh, merasa malu tapi tak bisa menjaga kemaluan kelayapan ke mana-mana.
Akhirnya Ngatijo pun ditahan. Mestinya jaga jarak pada adik ipar, kok malah dinolkan. (GTS)