Menko Polhukam Mahfud MD saat hadir secara virtual di Muktamar IV Wahdah Islamiyah. (foto: dok MUI)

Nasional

Penting Menjaga Kemurnian Ilmu, Mahfud: Jangan Hanya Belajar dari Ustaz Google

Minggu 19 Des 2021, 22:57 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menegaskan, penting untuk menjaga kemurnian ilmu yang diperoleh, karena itu harus berasal dari sumber yang terpercaya.

"Jangan hanya belajar dari Ustaz Google, atau dari Ustaz Medsos, ilmu agama itu harus berasal dari yang sudah teruji,” ujar Mahfud saat memberikan pengarahan pada pembukaan Muktamar IV Wahdah Islamiyah secara virtual, Minggu (19/12/2021).

Pembukaan Muktamar IV Wahdah Islamiyah oleh Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin. Hadir juga Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan lainnya.

Mahfud MD juga  meminta kepada masyarakat agar tidak mempertentangkan Islam dengan konstitusi negara.

"Dalam rangka membangun Indonesia, mari kita pedomani Alquran. Tapi jangan pertentangkan Alquran dengan konstitusi. Bagus mana Alquran atau UUD? Ya bagus Alquran lah," kata Mahfud.

Menurut Mahfud, UUD 1945 adalah buatan manusia. Sementara Alquran adalah buatan Allah Subhanahu wa Ta`ala.

Sehingga tidak sepatutnya dipertentangkan. "Saya katakan, UUD itu buatan manusia. Bisa diubah kapan saja. Kalau Alquran tidak bisa diubah," jelas Mahfud.

Dzuiungkapkan Mahfud, Indonesia merupakan negara agamis. Ia menyebut, tercatat di Indonesia ada 448 ribu ormas. Di antaranya ormas-ormas Islam.

"Jadi di Indonesia ormas-ormas Islam itu dibina, dikembangkan. Seperti Wahdah Islamiyah. Ini aset bagi bangsa Indonesia. Indonesia masyarakatnya islami," ungkap dia.

Mahfud kemudian membandingkan negara-negara Timur Tengah, yang dinilai kegiatan keislaman tidak dinamis seperti di Indonesia.

"Tidak ada itu majelis taklim ada di mana-mana, kalau mau mengaji di sana ya di satu tempat. Ormas-ormas Islam juga tidak seperti di Indonesia," ungkap Mahfud.

Untuk itu, Mahfud meminta agar umat Islam menjaga dan membangun Indonesia yang berstatus negara kesepakatan. "NKRI itu adalah mitsaqan ghaliza (kesepakatan suci). Perjanjian luhur," ujar Mahfud.

Pada kesempatan ini, Mahfud juga menyampaikan apresiasi kepada Wahdah Islamiyah yang menjadikan wasathiyah Islam sebagai manhaj pergerakan. Ia menilai, Wahdah Islamiyah adalah ormas ahlussunah wal jamaah yang terbuka dengan perbedaan.

Kehadiran Wahdah, lanjut Mahfud, adalah sepenuhnya sumbangsih untuk NKRI. Khususnya dalam membentuk moral bangsa. "Sejak bernama Yayasan Fathun Muin, Wahdah sudah banyak memberi kontribusi kepada Indonesia," Mahfud menambahkan. (*)

Tags:
Menko Polhukam Mahfud MD menegaskanpenting untuk menjaga kemurnian ilmu yang diperolehharus berasal dari sumber yang terpercayaJangan hanya belajar dari Ustaz Google

Reporter

Administrator

Editor