Duh Kasihan, Jerapah Tertua di Dunia Telah Mati di Usia ke-31 Tahun

Jumat 10 Des 2021, 10:25 WIB
Jerapah Tertua di Dunia Mati (Foto: @nypost/Twitter)

Jerapah Tertua di Dunia Mati (Foto: @nypost/Twitter)

AUSTRALIA, POSKOTA.CO.ID – Jerapah tertua di dunia dikabarkan telah mati di kebun binatang Australia pada usia 31 tahun.

Kebun Binatang Taronga Western Plains di New South Wales, Australia mengumumkan kabar sedih itu pada Jumat (3/12/2021).

Kabar itu dipublikasikan tepat beberapa minggu setelah Mutangi berulang tahun ke-31 tahun.

Nenek buyutnya adalah anak jerapah pertama yang lahir di kebun binatang pada tahun 1990.

Melansir dari laman NYPost, sejak saat itu, jerapah itu telah melahirkan 14 ekor anak sapi dan total memiliki 61 keturunan.

Dua anak perempuan Mutangi masih tinggal bersamanya di kebun binatang Taronga dan anak-anaknya yang lain dikirim ke kandang lain di sekitar Australia dan Selandia Baru.

Sebelum jerapah itu mati, penjaga kebun binatang Bobby-Jo Vial menggambarkan Mutangi memiliki "banyak karakter".

"Dia cukup nakal dan dia selalu siap untuk tantangan,” katanya.

Kebun Binatang Taronga memposting penghormatan terakhir kepada Mutangi di situs web mereka.

Penghormatan terakhir itu mengatakan bahwa "mengilhami ribuan tamu melalui pertemuan jerapah serta banyak pejabat dan VIP yang mengunjungi kebun binatang".

Kebun binatang Taronga juga menambahkan bahwa mutangi meninggalkan “warisan yang luar biasa”.

Pada bulan Juni, pada Hari Jerapah Sedunia, penjaga Bobby-Jo mengatakan merupakan “suatu hak istimewa” bisa bekerja menjaga Mutangi dan bahwa jerapah itu adalah favoritnya untuk bersama.

"Kami memiliki hubungan yang baik. Ini hubungan transaksional, jadi berdasarkan makanan, tapi juga kepercayaan. Menjadi hewan ternak, butuh waktu lama untuk mendapatkan kepercayaan jerapah,” imbuhnya.

Harapan hidup jerapah di alam liar adalah sekitar 25 tahun tetapi bisa lebih tinggi untuk hewan di penangkaran.

Pada bulan November, Jimmie si jerapah meninggal di kebun binatang AS di Maryland pada usia 26 tahun.

Jimmie "di-eutanasia secara manusiawi" di Kebun Binatang Plumpton Park setelah mengalami "ketidaknyamanan terus menerus" di kaki dan kukunya.

“Sayangnya, kondisi kuku dan kakinya telah berkembang ke tempat dia mengalami ketidaknyamanan yang konstan,” kata kebun binatang dalam siaran pers.

“Dalam beberapa bulan terakhir, kebun binatang telah berkonsultasi dengan lima dokter hewan yang berbeda, termasuk beberapa dokter hewan kebun binatang terkemuka di seluruh Amerika Serikat, Afrika, dan Kanada,” tambah kebun binatang itu.

"Semua dokter hewan telah mencapai kesimpulan yang sama, bahwa sudah waktunya untuk menidurkan Jimmie dan mengakhiri perkembangan ketidaknyamanannya yang meningkat." (cr03)

Berita Terkait
News Update