Sindir Jokowi, Rocky Gerung: Dia Latihan Berjam-jam Sebelum Pidato, Gesturnya Lebih Terlihat!

Kamis 09 Des 2021, 14:44 WIB
Presiden Jokowi Kena Kritik Rocky Gerung (Foto: Ist)

Presiden Jokowi Kena Kritik Rocky Gerung (Foto: Ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Akademisi sekaligus pengamat politik Rocky Gerung belum lama ini mengomentari soal penampilan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Diketahui kritikan kembali dilontarkan oleh Rocky Gerung kepada Jokowi saat sang presiden berpidato di depan jajaran Polri di Badung, Bali pada Jumat (3/12/2021) lalu.

Rocky Gerung menilai bahwa Jokowi sebelum tampil berpidato sebenarnya sudah melakukan hafalan terlebih dahulu.

Hal itu diketahuinya dari cara atau gerak-gerik Jokowi yang kemudian sempat marah-marah saat berpidato.

“Terlihat, Pak Jokowi walaupun berbekal teks, tapi matanya ke audiens,” ujar Refly Harun, sebagaimana dikutip dari kanal YouTube Refly Harun pada, Kamis (9/12/2021).

“Artinya, kemarahan itu mudah-mudahan ada wujud dari internalisasi dia. Karena kalau cuma teks, kan cuma di mulut. Tapi kalau dari hati, gesturnya lebih terlihat,” sambungnya.

Rocky Gerung bahkan menyindir Jokowi yang dianggapnya sudah melakukan latihan keras selama berjam-jam sebelum melakukan pidato.

“Iya, itu artinya memang ada latihan berjam-jam itu Pak Jokowi, supaya gesturnya itu terlihat begitu serius tadi dan banyak yang percaya,” tutur Rocky.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa dirinya sama sekali tidak punya sikap anti-kritik.

Jokowi bahkan merasa heran mengapa ada banyak mural yang berisi kritikan ke pemerintah justru dihapus.

Kritikan mural itu dianggap Jokowi sebagai hal yang lumrah dan seharusnya tidak menjadi suatu masalah yang besar.

Hal tersebut diutarakan Jokowi pada saat memberikan pengarahan kepada Kasatwil tahun 2021 dalam video yang diunggah oleh akun YouTube Sekretariat Presiden pada Jumat (3/12/2021).

Ketika sedang membahas soal indeks kebebasan berpendapat yang dinilai menurun, Jokowi mulai menyinggung soal kritikan mural.

"Contoh kecil-kecil saja. Mural dihapus. Saya tahu nggak mungkin itu. Perintahnya Kapolri juga nggak mungkin. Perintahnya kapolda juga nggak mungkin. Perintahnya kapolres juga mungkin nggak mungkin,” kata Jokowi.

“Itu sebetulnya urusan di polsek yang saya cek di lapangan. Tapi nyatanya dihapus. Oleh sebab itu, beri tahu kapolsek-kapolsek sampai kapolsek diberi tahu. Itu urusan kecil," tambahnya.

“Karena Pak Jokowi sudah berkali-kali mengucapkan hal yang sama, jadi orang menganggapnya apa sih itu, marah karena apa sebetulnya,” ucapnya menambahkan. (cr03)

Berita Terkait
News Update