MALANG, POSKOTA.CO.ID - Kakek yang bertugas menjaga perlintasan rel kereta api berhasil menyelamatkan pengendara motor dari terjangan lokomotif ternyata hanya diberi upah Rp5.000 per hari.
Kakek bernama Agus Suyitno (61) itu sempat viral beberapa waktu lalu karena mengadang pengendara wanita yang hendak melintasi rel kereta api di Jalan Kuncoro, Desa Sambigede, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Jika pengendara wanita itu tak diadang beda cerita. Namun akhirnya wanita itu selamat dari terjangan kereta api yang melaju sangat kencang.
Jasa yang besar itu ternyata tak sebanding dengan upah yang didapat. Pria yang sehari-hari disapa Pak Yit itu dalam tugasnya hanya dibayar Rp5.000 per hari.
Nominal itu dihitung dari total pendapatan yang diberikan selama setahun sebesar Rp2 juta.
Dengan upah sekecil itu, Pak Yit mulai kerja dari pukul 05:00 hingga 21:00. Sumber dana tersebut didapat dari kolektif warga desa setempat untuk upah Pak Yit.
Biasanya petugas yang tidak resmi seperti Pak Yit sudah mengetahui jadwal kereta yang melintas. Selain itu ia juga mengaku tanda-tanda jika ada kereta api yang hendak melintas di area tersebut.
Berdasarkan pantuan Pak Yit, biasanya setiap hari ada 20 kereta api yang melintas di rel tersebut.
Sebelumnya, nasib baik menyertai pengendara motor matik wanita yang membonceng seorang wanita lainnya tanpa menggunakan helm.
Video mengenai nasib dua wanita itu pun sempat viral usai diunggah pertama kali di Facebook oleh akun Nurdiansyah Putra.
Dalam video itu terlihat dua wanita tersebut menunggangi motor dengan kecepatan cukup tinggi, melintasi rel kereta api di Jalan Kuncoro, Desa Sambigede, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, Jatim.
Mereka yang berboncengan satu motor itu hampir saja tertabrak kereta api berkecepatan tinggi melintas di rel tersebut.
Pak Yit yang bertugas secara tidak resmi berhasil mengadang pengendara motor matik yang hendak menerobos rel lintasan kereta api tanpa palang pintu.
Melihat ada pengendara motor, Pak Yit dengan sigap mengadang dan membelokkan setang motornya.
Seandainya Pak Yit tidak mengadang pengendara motor tersebut dipastikan di lintasan rel kereta itu menelan korban jiwa.
Berkat aksi Pak Yit, pengendara sepeda motor itu selamat dari kecelakaan maut.
“Gae mbag e ati2 .. untung ae enek pak yit(penjaga pintu kereta api kuncoro sbr pucung) lek g ngnu lak embuh wess.. bedo crito buat pak yit. salam hormat dari saya. jenengan tiang sae. besok kita ngopi bareng sama makan bareng sama saya pak," komentar akun Nurdiansyah Putra.
Komentar seorang warganet itu memiliki arti: Itu mbaknya hati-hati.. untung saja ada Pa Yit (penjaga pintu kereta api Kuncoro Sumberpucung) kalau tidak begitu tidak tahu.. beda cerita buat Pak Yit.. salam hormat dari saya, Anda orang baik..besok kita ngopi bareng sama makan bareng sama ya pak).
Lihat juga video “Headline Harian Poskota Edisi Kamis 9 Desember 2021”. (youtube/poskota tv)
Diketahui pengendara motor itu merupakan remaja yang tinggal dekat dengan rumah Pak Yit warga RT 26, Desa Sambigede, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Setelah viral aksi Pak Yit, Pak Yit banjir doa terbaik dari berbagai kalangan dan netizen.
Salah satunya dari PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) Daop 8 Surabaya mengapresiasi semangat kerja Pak Yit untuk menjaga pintu perlintasan tanpa palang pintu tersebut.
Namun, PT KAI menyatakan mengenai perlintasan rel kereta api tanpa rel itu bukan wewenang PT KAI. Melainkan wewenang dari Pemda setempat. (winanto)